Diprotes Ahok Soal Tarif Iklan Bus Sumbangan, Ini Kata Anak Buahnya

Diprotes Ahok Soal Tarif Iklan Bus Sumbangan, Ini Kata Anak Buahnya

- detikNews
Jumat, 25 Apr 2014 16:43 WIB
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama protes karena merasa dipermainkan soal pajak reklame yang akan dipasang di bus hibah. Bus sumbangan dari swasta itu, kata Ahok, hendak dipasang tarif pajak Rp 347 juta per tahun per unit bus.

Dikonfirmasi soal tarif itu, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Iwan Setyawandi berdalih harga iklan bus hibah itu masih sebatas perkiraan. Dia bilang tarifnya digelembungkan karena belum melihat ukuran busnya secara langsung.

"Dulukan perkiraan, setelah dihitung ulang melihat busnya langsung. Kemudian setelah staf saya ngukur kelapangan ternyata ukurannya tidak seperti diperkiraan," kata dia. Hal ini disampaikannya ketika hendak meninggalkan gedung DPRD DKI Jakarta usai rapat Paripurna, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014).

Iwan menuturkan, setelah dilakukan penghitungan kembali, tarif pajak iklan di badan bus yang akan diterapkan dalam bus hibah tak sampai setengah dari perkiraan semula. "Itu rata-rata satu bus itu Rp 159 juta, itu setelah diukur kan di dalamnya ada macam-macam (iklan), kan ada yang ditempelin di kursi," katanya sambil mempercepat langkah menuju mobilnya.

Sebelumnya, Ahok mengomel karena berdasarkan laporan soal penerapan tarif baru reklame bus per April yang diterimanya tarif termahal yang diberlakukan hanya sekitar Rp 71,6 juta. Iklan itu yakni untuk Konica Minolta, sementara yang paling murah yakni berkisar Rp 1,3 juta untuk iklan KBN Logistic. "Gimana warga DKI enggak susah, Wagub-nya saja dikerjain," kata Ahok.

Adapun Iwan mengaku tidak mengetahui soal tarif termahal sebesar Rp 71 juta tersebut. "Konica yang mana? Saya enggak pernah melaporkan Konica kok," katanya. Dia menambahkan, tarif harga yang berbeda itu karena dipengaruhi ukuran bus. "Kan enggak bisa disamain kayak mobil kayak gitu, kan luasnya beda," pungkasnya.

(ros/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads