Menhan Bantah RUU Komponen Cadangan Bangkitkan Militerisme

Menhan Bantah RUU Komponen Cadangan Bangkitkan Militerisme

- detikNews
Rabu, 15 Des 2004 18:25 WIB
Jakarta - Departemen Pertahanan (dephan) tengah mempersiapkan RUU tentang Komponen Cadangan yang akan membantu komponen utama dalam sistem pertahanan Indonesia. Langkah ini bukan sebagai upaya untuk membangkitkan militerisme di Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono disela-sela acara silaturahmi di Kantor Dephan, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (15/12/2004). "Tentang komponen cadangan itu memang sudah diamanatkan dalam UU TNI. Jadi kita sedang menyiapkan RUU tentang Komponen Cadangan yang menurut saya harus dipertimbangkan faktor-faktor kelayakannya untuk dilaksanakan di lapangan," ujarnya. Juwono meminta kepada semua pihak untuk tidak apriori dengan RUU itu. Hal itu sehubungan dengan banyaknya komentar tentang kemungkinan bangkitnya kembali militerisme di Indonesia. "Bukan itu, ini adalah mandat UU dan kita wajib melaksanakannya," katanya. Ia menjelaskan, RUU Komponen Cadangan bukan hanya mengatur tentang kelompok usia 18-25 menjadi wajib militer yang sewaktu-waktu bisa membantu komponen utama (TNI) dalam keadaan darurat. Komponen Cadangan juga tidak hanya diberikan pelajaran baris-berbaris, wawasan militer dan wawasan pertahanan yang sempit saja. "Kalau bisa isian dari komponen cadangan juga menyangkut keterampilan hidup, termasuk kemampuan manajerial, minimal untuk mengembangkan pertahanan juga kemampuan untuk belajar perkembangan teknologi," paparnya. Saat ini, kata Juwono, Dirjen Potensi Pertahanan Dephan Darmawan telah diperintahkan mempersiapkan isi pendidikan dan persiapan komponen cadangan dalam pengertian pertahanan yang lebih luas. Selain itu, programnya tidak hanya persoalan militer tetapi juga bagaimana mempertahankan hidup. Ia mencontohkan di beberapa negara maju dan berkembang lainnya, sejumlah mantan perwira Komponen Cadangan banyak menjadi pemimpin. Salah satunya, Collin Powell yang juga pernah menjadi wajib militer sehigga bisa menjadi kepala staf angkatan gabungan AS, penasihat kemanan presiden dan menlu. "Siapa tahu, anggota Komponen Cadangan nantinya bisa menjadi perwira karir dan tidak hanya dari Akmil yang selama ini juga banyak beberapa dari perguruan tinggi yang wajib militer," katanya. (rif/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads