Ini Ceritanya Pasar Itu Disebut Pasar Senen

Sejarah Pasar Senen

Ini Ceritanya Pasar Itu Disebut Pasar Senen

- detikNews
Jumat, 25 Apr 2014 12:13 WIB
Pasar Senen tahun 1970-an/dok Wikipedia
Jakarta - Ketika Pasar Senen terbakar, banyak warga Jakarta yang terhenyak. Wajar saja, sebab itu merupakan pasar bersejarah yang menjadi ikon Ibukota.

Pasar Senen beroperasi tahun 1970-an dan merupakan pasar paling moderen di Jakarta kala itu. Hal ini pulalah yang membuat pasar ini menjadi pusat ekonomi-hiburan yang terkemuka saat itu.

Lalu bagaimana ceritanya pasar itu disebut Pasar Senen? Website resmi Pemprov DKI Jakarta, Jakarta.go.id, menyebut bahwa dalam arsip Kolonial, Pasar Senen pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vincke di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730-an.

Pasar itu bernama Vincke Passer dan merupakan pasar pertama yang menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah.

Kemudian masuk pada abad ke-19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen. Hingga saat ini nama tersebut masih melekat dan diabadikan menjadi nama daerah yaitu Kecamatan Pasar Senen yang memiliki 6 kelurahan yaitu Senen, Kramat, Kwitang, Paseban, Kenari, dan Bungur.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Pasar Senen dimodernisasi. Dibangunlah beberapa blok gedung, lengkap dengan tempat parkir berular, yang masuk kategori mutakhir pada zaman itu. Pada saat Malari pecah pada 15 Januari 1974, kawasan Pasar Senen menjadi titik sentral kerusuhan itu.

Pasar Senen kehilangan pamornya setelah kerusuhan 1998, merebaknya premanisme dan menjamurnya mal-mal mentereng di Jakarta. Meski demikian, pasar itu tetap ramai transaksi. Di masa kampanye Pileg, pasar ini menjadi sasaran utama untuk memesan aneka atribut kampanye.

Kebakaran yang menimpa Blok 3 Pasar Senen yang terdiri lebih 3.000 kios yang didominasi produk tekstil pada Jumat 25 April 2014, terjadi saat Pasar Senen telah berdiri lebih dari 4 dekade. Pasar itu sedianya hendak diremajakan selepas Lebaran. Kini dengan adanya kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik itu, relokasi para pedagang mau tidak mau harus dipercepat.


(nrl/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads