Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono tiba di SMPN 2 Bojonegoro, Jatim, Kamis (25/4/2014) pukul 09.20 WIB. Rombongan didampingi oleh Bupati Bojonegoro Sutoyo dan Kadisdik Kabupaten Bojonegoro Chusnul.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Kepala SMPN 2 Alifatikin, Boediono masuk ke kelas 7E saat pelajaran Bahasa Inggris. Pria berusia 70 tahun ini lalu menanyakan kemajuan para siswa serta kendala dalam keberlangsungan kurikulum 2013.
"Kurikulum 2013 bagus sekali. Bisa percaya diri dan berkarakter baik. Kendalanya, anak-anak suka malu-malu kalau questioning karena mereka banyak diam," jawab guru tersebut.
Setelah mendapat penjelasan, Boediono lalu menyemangati para siswa SMP agar berani berbicara dalam Bahasa Inggris.
"Siswa yang baik itu yang ikut diskusi. Jadi Anda harus mendidik dan melatih diri sendiri dari sekarang. Jangan diam. Bahasa Inggris itu penting, ngomong dulu salah tidak apa-apa tapi nanti dibetulkan. Ayo sekarang siapa mau merespon?" tantang Boediono kepada para siswa.
Seorang siswa bernama Dika pun memberanikan diri untuk bicara dalam Bahasa Inggris meskipun masih belum lancar.
"My name is Dika. I am from kelas seven E. Mmm...hmmm... Saya agak malu-malu kalau menanya," katanya jujur.
Boediono yang mendengar pengakuan malu-malu Dika pun memberi semangat. Ia berpesan agar para siswa tidak takut dikritik.
"Saya dulu malu juga. Tapi jangan takut. Jangan takut dikritik, jangan takut dimarahi," ucap Boediono.
Saat berkeliling di SMPN 2 Bojonegoro, Boediono juga melihat hasil kerajinan tangan siswa dari limbah yang dipamerkan. Salah satunya adalah pemantik api bertenaga cahaya matahari yang dibuat dari parabola bekas dan limbah CD.
Awalnya Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto yang ikut dalam rombongan tertarik dengan hasil karya siswa kelas 8 dalam pelajaran fisika itu. Kuntoro lalu memperlihatkannya pada Boediono dan ia membubuhkan tanda tangannya di hasil karya tersebut.
Selain mengunjungi SMPN 2 Bojonegoro, Wapres Boediono juga meninjau SMKN 2 Bojonegoro serta SDN Campur Rejo 2.
(ndr/mad)