Di Balik Pengamanan Ketat, Menengok Bagian Dalam JIS

Di Balik Pengamanan Ketat, Menengok Bagian Dalam JIS

- detikNews
Kamis, 24 Apr 2014 23:03 WIB
Pemeriksaan identitas sebelum masuk ke dalam (detikcom/Septiana)
Jakarta - Menjadi sorotan publik, Jakarta International School (JIS) terkesan tertutup dan misterius. Dengan pengamanan yang terlampau ketat, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam sekolah internasional ternama tersebut.

Detikcom bersama wartawan lainnya berkesempatan masuk ke dalam kompleks JIS, pada Kamis (24/4/2014). Layaknya gedung kedutaan asing, banyak tahapan yang harus dilalui seorang tamu yang ingin masuk ke dalam kompleks sekolah internasional ini.

JIS memiliki satu gerbang akses masuk untuk kendaraan roda empat yang super ketat, serta pintu masuk khusus bagi pejalan kaki. Untuk masuk JIS, awalnya setiap tamu harus mengisi absen pengunjung.

Setiap tamu harus meninggalkan identitas untuk mendapatkan visitor card. Setelah mendapatkan visitor card, tamu dipersilahkan masuk untuk pemeriksaan barang bawaan seperti tas dan lain-lain. Setelah barang bawaan diperiksa, tas para tamu diberi tanda JIS Security Check seperti halnya saat kita memasuki istana negara ataupun bandara.

Saat masuk ke dalam, pemandangan pertama yang terlihat adalah area parkir yang besar di sebelah kanan. Sedangkan di sebelah kirinya terdapat taman besar. Dan saat melintasi lorong untuk masuk lebih dalam ke kompleks sekolah tersebut, terlihat karya-karya siswa yang ditempel di dinding sekolah.

Di lorong sekolah juga telihat kursi-kursi panjang untuk para siswa berbincang. Aada pemandangan yang sedikit tidak biasa mungkin, yakni keberadaan dua mesin ATM yang terdapat di ujung lorong tersebut.

Untuk naik ke lantai atas, JIS memiliki fasilitas lift dan tangga. Saat memasuki sekolah tersebut, para wartawan langsung diarahkan ke Lantai 3 Modul H yang merupakan bagian kantor HRD. Di dalam ruang tersebut, terdapat loket dan beberapa meja yang dipenuhi berkas-berkas. Tidak diketahui apa kegunaan loket tersebut.

Sekolah yang sudah ada dari tahun 1951 itu memang sangat luas. Dan memiliki keamanan yang super ketat.

Terlihat para siswa yang tidak memakai seragam sekolah seperti sekolah-sekolah pada umumnya. Dan para siswanya mayoritas ialah bule-bule dan para anak-anak dubes luar negeri atau ekspatriat yang tinggal di Indonesia.

(spt/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads