Waketum PPP Suharso Monoarfa pun menepis anggapan bahwa islah ini adalah dibuat-buat. Menurut Suharso perbedaan pendapat benar-benar terjadi.
"Tidak benar itu kalau ada anggapan bahwa islah ini adalah misi penyelamatan Ketum dari Gerindra. Seakan-akan harus dengan jalan islah ini sehingga dukungan ke Pak Prabowo dianulir," ujar Suharso di Hotel Seruni, Cisarua, Jawa Barat, Kamis (24/4/2014).
Namun dengan demikian PPP lebih leluasa mencari mitra koalisi. Suharso pun membeberkan poros yang tengah diincar PPP.
"Arah koalisi? Ya keempat poros itu saja. Ada usulan untuk mendekat ke PDI Perjuangan, ada yang bilang Koalisi Partai Islam, Golkar atau Demokrat juga masih mungkin," kata Suharso.
Lalu bagaimana dengan Gerindra?
"Dengan Gerindra tetap kita jalin komunikasi setelah ini. Kemarin itu kan karena Pak Ketum menyalahi aturan konstitusi partai jadi harus dianulir," sebut Suharso.
Perpecahan internal PPP terjadi diawali dengan kehadiran Ketum PPP Suryadharma Ali dalam kampanye Gerindra yang berbuntut deklarasi dukungan pencapresan Prabowo Subianto. Perpecahan pun memanas setelah Suryadharma memecat Waketum Suharso dan dibalas dengan pemberhentian sementara Suryadharma Ali.
(bpn/rmd)











































