Demokrat-Gerindra Diyakini Susah Berkoalisi

Demokrat-Gerindra Diyakini Susah Berkoalisi

- detikNews
Kamis, 24 Apr 2014 10:57 WIB
Jakarta - Capres Prabowo Subianto berencana bertemu dengan Ketua Umum yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hingga hari ini pertemuan yang akan membahas koalisi itu belum terlaksana.

Kedua purnawirawan jenderal itu mempunyai karakter yang berbeda meskipun mereka satu angkatan di AKABRI. Karena faktor ini, Direktur Eksekutif Political Communication (Polcomm) Institute Heri Budianto menilai Partai Demokrat dan Gerindra akan sulit berkoalisi.

"Pembawaan SBY dan Prabowo itu berbeda, sama-sama jenderal, sama-sama jual mahal. Meski Demokrat hanya sekitar 10 persen, bisa aja nanti Demokrat jual mahal," ujar Heri kepada detikcom, Kamis (24/4/2014).

Menurut Heri, dengan perolehan suara yang signifikan berdasarkan quick count, Gerindra tentu akan mempertahankan Prabowo sebagai capres. Bagi Gerindra, pencapresan Prabowo sudah harga mati.

Sementara di Demokrat, SBY masih memiliki posisi politik yang strategis dan menentukan. SBY memiliki kepentingan menaikkan pamor Demokrat melalui konvensi. Menurutnya, SBY akan mempertahankan capres hasil konvensi.

"Gerindra-Demokrat itu sulit, karena Gerindra itu harga mati Prabowo. Ok dia dapat 12 persen. Tapi demokrat juga 10 persen. Cuma beda 2 persen. Hanya kalau cuma ketemu-ketemu saja bisa tapi ada hal lain," cetusnya.

Faktor kisruh di tubuh PPP yang mungkin saja mambatalkan koalisi dukungan kepada Prabowo, kata Heri, akan memperlemah posisi Gerindra.

"Gerindra akan setengah mati untuk mencari dua parpol lagi. Dia mau nekan siapa lagi. Demokrat bisa nekan PAN, tapi Gerindra belum tentu bisa tekan PAN. Apalagi kalau PPP jadi narik diri," pungkasnya.

(rmd/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads