Setelah berdasarkan penghitungan sementara KPU Aryo dinyatakan lolos, putra pertama pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini langsung memberikan penjelasan ihwal besarnya dana yang dikeluarkan.
Aryo mengakui banyak yang mempertanyakan atau bahkan mengkhawatirkan bagaimana dirinya akan mencari cara untuk "balik modal" selama menjadi wakil rakyat.
Pria kelahiran 25 April 1983, yang banyak mengabiskan masa pendidikannya di luar negeri ini menegaskan sumber dana kampanyenya adalah tabungan hasil kerjanya selama enam tahun terakhir sebagai direktur dan komisaris beberapa perusahaan ditambah hibah dari keluarga.
"Tabungan pribadi saya saat ini masih lebih dari cukup dan tidak perlu mencari modal pengganti dana kampanye," ujar Aryo, Kamis (24/4/2014). "Saya ingin menjadi wakil rakyat yang transparan, bersih, dan amanah. Ini adalah bentuk pengabdian saya kepada rakyat, bangsa dan negara," lanjut dia.
Dengan begitu, caleg Gerindra yang bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta III ini memastikan bahwa dirinya tidak bakal memikirkan dana kampanye yang sudah dikeluarkan agar bisa kembali lagi.
Pada pertarungan di dapil tersebut, Aryo harus bersaing nama-nama politikus kondang antaranya Marzuki Alie (Demokrat), Tantowi Yahya (Golkar), Effendi Simbolon (PDIP), Vera Febyanthy (Demokrat), Didi Supriyanto (PAN), dan Charles Honoris (PDIP).
(brn/rmd)