Kantor berita AFP, Rabu (23/4/2014), mengutip pernyataan organisasi pemantau intelijen yang berbasis di Amerika Serikat, SITE Intelligence Group. Menurut SITE Intelligence Group, seruan yang diutarakan Santoso tersebut disampaikan melalui video berdurasi 20 menit yang dipublikasikan pada forum-forum jihad.
Santoso merupakan pemimpin jaringan teroris di Poso, Sulawesi Tengah, dan bertanggung jawab atas serangkaian serangan terorisme mematikan di wilayah tersebut. Hingga kini, dia masih menjadi buronan Polri.
"Racuni mereka, jika kalian tidak mampu membunuhnya dengan pedang. Jika kalian memiliki senjata, maka bunuh mereka. Mereka penyusup negara ini, dan mereka menginginkan apostasi umat Islam," demikian seruan Santoso yang dikutip oleh SITE Intelligence Group.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut lokasi dan waktu pengambilan video tersebut. Keberadaan Santoso sendiri juga masih dilacak oleh Polri.
Dalam seruan tersebut, menurut SITE Intelligence Group, Santoso menuding Densus 88 Anti Teror sebagai antek Australia dan AS. "Mereka membela Australia dan Amerika... untuk mengganggu stabilitas sistem di Indonesia," tuding Santoso dalam video tersebut.
AFP menyebut, Santoso pernah mengeluarkan seruan serupa yang diunggah ke situs berbagai video YouTube pada Juli 2013.
Belum ada tanggapan aparat Indonesia mengenai seruan Santoso ini.
(nvc/nrl)