Kemarin, Romi sudah mengisyaratkan untuk tidak mendatangi rapat pleno yang salah satu agendanya dalam surat undangan adalah islah. Romi memberi sejumlah argumen sebagai alasan ketidakhadirannya.
Romi menilai acara rapat pleno itu cacat prosedur. "Di surat undangan rapat pleno itu ditandatangani oleh sekjen (Isa Muhsin) dan tujukan kepada saya sebagai sekjen juga. Kan aneh itu," ungkap Romi saat dihubungi detikcom, Selasa (22/4/2014).
Menurut Romi forum islah yang tercantum dalam agenda rapat pleno juga tidak mengacu pada AD/ART partai sehingga tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pelanggaran AD/ART tersebut juga terjadi ketika ketua umum melakukan pemecatan dan merotasi sejumlah pengurus baru-baru ini.
"Semuanya dilakukan hanya berdasarkan pada kekuasaan pribadi," ujar Romi sembari mempersoalkan tidak diundangnya pengurus yang dipecat oleh Suryadharma ke rapat pleno hari ini.
Lebih lanjut Romi menyoroti soal tanda tangan di undangan rapat yang diteken Suryadharma Ali sebagai ketum. "Padahal kan posisi Pak SDA sebagai ketua umum itu sudah diberhentikan untuk sementara dalam Rapimnas lalu," kata Romi.
(brn/erd)