"Kalau kita bicara angka, kecil kemungkinan saya masuk, kalau bicara angka sekarang. Tapi yang namanya keputusan nanti kan di pleno KPU," ujarnya kepada detikcom di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2014).
Menurut calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) daerah pemilihan Jawa Barat VI ini, perhitungan suara di pemilihan legislatif harus terus dikawal hingga KPU mengeluarkan keputusan. Sebab, besar indikasi kecurangan terjadi di Dapilnya, seperti pemindahan suara, penggelembungan suara dan lainnya.
"Yang namanya pemilu, suara ini kan tidak bisa dihitung sekarang besok keluar hasilnya. Makanya harus dikawal. Indikasi kecurangan, ya besarlah, pemindahan suara, penggelembungan suara," katanya.
Sebenarnya, Derry mengatakan, indikasi kecurangan pemilu tidak hanya dilakukan oleh caleg semata, tapi adanya komunikasi antara caleg dengan penyelenggara Pemilu seperti petugas KPPS.
"Bukan hanya caleg, tapi penyelenggara pemilu. Indikasi kecerungan itu sebetulnya, komunikasi caleg dengan penyelenggara pemilu KPPS, ada oknum - oknum terlibat," ujarnya.
Seandainya gagal lolos ke Senayan, Derry menyebut akan tetap berjuang untuk rakyat bersama partai Gerakan Indonesia Raya.
"Kalau saya sih, menang atau kalah kan sudah dipersiapkan dari awal. Ini kompetisi pencalonan buat mengabdi dan berkorban untuk bangsa dan rakyat. Tetap ke Gerindra dan berjuang bersama Gerindra," ujarnya.
(idh/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini