Memori Awal Kisah Cinta Prabowo-Titiek Soeharto

Memori Awal Kisah Cinta Prabowo-Titiek Soeharto

- detikNews
Senin, 21 Apr 2014 15:56 WIB
Foto: Buku Sumitro Djojohadikusumo
Jakarta - Kedatangan Prabowo Subianto ke pesta ulang tahun Titiek Soeharto pada Minggu (20/4) bak nostalgia mantan pasangan suami istri ini. Ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, mencatat kisah cinta Prabowo-Titiek Soeharto tersebut.

Kisah cinta Prabowo dan Titiek Soeharto itu ditulis dalam bab Besanan dan Hubungan dengan Soeharto, dalam buku berjudul 'Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo', seperti dikutip detikcom, Senin (21/4/2014).

Dikisahkan dalam buku biografi Sumitro yang terbit tahun 2000 itu bahwa pada bulan Mei 1983, putra ketiga Prof Sumitro Djojohadikusumo yakni Prabowo Subianto menikah dengan Siti Hediyati, putri Presiden Soeharto. Bertindak sebagai saksi dalam pernikahan tersebut Jenderal M Jusuf.

Peristiwa itu berlangsung setelah keduanya hampir dua tahun berpacaran. Banyak cerita beredar mengenai awal perkenalan Prabowo dan Titiek Soeharto.

Pertunangan dengan Titiek Soeharto bukanlah kisah cinta pertama buat Prabowo. Ia sebelumnya pernah menjalin hubungan serius dengan seorang gadis Yogya, namun putus di tengah jalan lantaran Prabowo sebagai tentara selalu sibuk tugas ke lapangan.

Prabowo juga pernah memiliki beberapa teman wanita lain, tapi Sumitro hanya memperhatikannya sambil lalu. Sampai suatu hari Prabowo meminta izin kepada Sumitro bahwa ia hendak membawa seorang teman wanita. Prabowo cuma mengatakan bahwa pacarnya itu salah satu murid Sumitro.

Belakangan diketahui sang murid itu adalah Titiek Soeharto. Sumitro pun berpesan khusus kepada putranya. "Kalau kali ini kamu tidak serius, payah deh kamu," tulis Sumitro dalam buku tersebut.

Setelah itu, Prabowo bergerak cepat dan memperkenalkan putri Soeharto itu ke neneknya. Pada kunjungan awal, nenek Prabowo belum tahu siapa Titiek Soeharto, hanya mengira ia anak Yogya yang kuliah di Jakarta dan mondok di kawasan Menteng. Prabowo masih menyembunyikan identitas Titiek.

Sampai kemudian pada kunjungan kedua, anak kemenakan Sumitro justru mengenali Titiek dan memberitahu kepada ibunda Sumitro bahwa teman Prabowo itu putri Presiden Soeharto. Sang nenek pun terperanjat. Semenjak itu si nenek berubah sikap, bukan tak setuju tapi sang nenek sangat anti feodal. Dia tahu Ibu Tien berasal dari Mangkunegara, alhasil sangat feodal. Ini tentu sangat berbeda dengan budaya nenek Prabowo yang berasal dari Jawa Timur.

Namun baik Sumitro maupun ibu Sumitro, sesungguhnya cukup tertarik dengan kepribadian Titiek yang dinilai sangat rendah hati dan sopan.

Sampai kemudian pada suatu upacara di Istana Negara, Ibu Tien mendekati Sumitro dan berbisik soal kedekatan Prabowo dan Titiek. Tak berapa lama setelah itu datang Tjoa Hok Sui, kepercayaan Probosutedjo, dan berkata hal yang sama bahkan mendorong Sumitro agar segera meresmikan hubungan Prabowo dan Titiek.

Sumitro saat itu masih bingung. Dia langsung bertanya kepada Prabowo mengenai keseriusannya. Prabowo pun menjawab 'Ya, nanti saya lamar'. Prabowo pun terkejut saat diberitahu bahwa ia tidak boleh melamar sendiri, melainkan harus pihak keluarga yang datang.

Sumitro akhirnya datang melamar istri untuk anaknya itu. Sumitro melamar dalam bahasa Indonesia. Jawaban dari Pak Harto kala itu, 'Pak Mitro, tentu kita betul-betul merasa bahagia, tapi saya harus bicara juga sama kedua anak ini terlebih dahulu untuk kasih nasihat. Bagaimanapun juga pasti masyarakat luas akan menyoroti ini, mengingat saya sebagai kepala negara dan Pak Mitro sebagai cendekiawan terkemuka'.

Singkat cerita keluarga Soeharto menerima lamaran keluarga Sumitro dengan baik dan penuh rasa hormat. Terlebih Ibu Tien, kala itu terlihat amat bahagia. Meskipun Sumitro kala itu terus mengkritik kebijakan pembangunan Soeharto.

Lalu kenapa Prabowo-Titiek berpisah? Ikuti ulasan detikcom berikutnya.




(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads