Prihatin Kisruh PPP, MUI: Selesaikan Secara Beradab

Prihatin Kisruh PPP, MUI: Selesaikan Secara Beradab

- detikNews
Senin, 21 Apr 2014 15:08 WIB
Jakarta - Kekisruhan yang terjadi di internal PPP membuat pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) prihatin. MUI berharap partai berlambang Ka'bah itu dapat menyelesaikan konflik internalnya secara baik dan beradab.

"Kami berharap DPP PPP agar para pimpinan PPP dapat menyelesaikan masalah dengan cara Islam, beradat, berahlak," ujar Ketua Umum MUI Din Syamsuddin di kantornya, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).

Din mengatakan, MUI mendorong agar PPP melakukan islah dan rekonsialisasi, meskipun persoalan PPP tidak dibahas secara khusus di pimpinan MUI.

"Dan secara tidak langsung pernyataan kami (untuk parpol Islam) adalah mensyukuri, jangan sebaliknya," ucap Din, yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Perpecahan di tubuh PPP dipicu kehadiran Ketum PPP Suryadharma Ali dalam kampanye akbar Gerindra di GBK sebelum Pileg. Dalam momen tersebut, SDA bahkan berorasi.

Sikap SDA itu lalu memicu kritik dari sejumlah elite PPP yang menilai tindakan SDA melanggar AD/ART dan ketentuan partai. Konflik pun begulir. SDA memecat Waketum Suharso Monoarfa dan 5 pimpinan DPW. Bukan makin mereda, SDA malah secara mendadak mendeklarasikan dukungan PPP kepada capres Prabowo Subianto dan memecat sekjen PPP, Romahurmuziy (Romi). Perpecahan makin mengkristal.

Pihak Romi dan yang menentang deklarasi tersebut lalu menggelar rapimnas. Hasilnya, rampinas kubu Romi tersebut memberhentikan sementara SDA dari jabatan ketum, lalu mengangkat Emron Pangkapi sebagai plt ketum. Aksi saling 'menduduki' kantor DPP PPP pun terjadi antara SDA dan Romi. SDA lalu menggembok DPP PPP agar tidak digunakan kubu Romi.

Hingga kini, kedua kubu belum terlihat titik terang untuk melakukan islah. Kubu Romi akan menggelar Mukernas pada 23 April mendatang untuk menentukan arah koalisi PPP.

(rmd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads