Tak urung apa yang dilakukan KM ITB itu mengundang kritik. Seharusnya para mahasiswa itu berpikiran terbuka tak takut dengan yang namanya politisasi kampus.
"Mahasiswa kan orang pintar, bukan robot. Masa takut dengan kedatangan Capres. Itu cara padang orde baru kalau tolak politisasi kampus," kata pengamat politik UGM Arie Sudjito saat berbincang, Senin (21/4/2014).
Sebagai mahasiswa, semestinya berpikiran terbuka dengan gagasan yang datang dari para Capres atau partai politik. Dengarkan apa yang mereka sampaikan, kemudian lakukan diskusi, kritisi dalam forum tanya jawab.
"Di Amerika itu Capres malah diundang, memberi kuliah umum atau debat," jelas Arie.
Di kampus itu semestinya semua terbuka, menjadi ajang pertarungan gagasan dan ide. Jangan belum apa-apa sudah takut dengan yang namanya politisasi. "Kampus itu harus makin terbuka, jangan takut. Mahasiswa kan bukan orang bodoh, masa takut dengan yang namanya dipolitisir," terang Arie
Ketakutan akan politisi masuk kampus adalah sisa orde baru yang tak ingin mahasiswa berpolitik agar kekuasaan tidak tumbang. Sekarang sudah era terbuka mahasiswa jangan lagi takut dengan jargon politisasi kampus.
"Capres itu harusnya diajak ke kampus diskusi, jangan ditakuti. Kemarin itu sayang sekali, mestinya mahasiwa datang dan bertanya ke Jokowi. Nggak usah takut dimobiliasi, kan mahasiswa orang pintar," urainya.
Arie khawatir justru mahasiswa itu melakukan demo karena sudah pragmatis, beberapa anggotanya sudah menjadi anggota partai tertentu jadi aksi mereka juga cerminan partai tersebut.
"Ini mahasiswa semakin pragmatis dan kuat dugaan beberapa perguruan tinggi dikuasai partai tertentu. Ini ada setting. Jangan sampai mahasiswa menjadi tertutup terhadap pemikiran, bersikap terbuka jangan terjebak pragmatisme. Ini era demokrasi, mahasiswa justru bisa berdikusi di kampus dan membawa ke arah yang lebih baik. Kampus juga harus inklusif menerima semua tokoh," tutup dia.
(ndr/mad)