Kehadiran Suryadharma ke kampanye Gerindra di GBK Minggu 23 Maret 2014 berbuntut panjang. Akibat datang dan menyatakan cinta ke sosok Prabowo Subianto di kampanye akbar itulah sekarang Suryadharma harus menghadapi kudeta yang dipimpin oleh Waketum Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuziy.
Kala itu Suryadharma tak datang sendiri ke arena kampanye Gerindra, dia bersama Waketum PPP Nur Muhammad Iskandar dan Menpera Djan Faridz. Kehadiran Suryadharma itu memang jadi cikal bakal penggulingan Menag ini dari kursi PPP 1.
Kehadiran Suryadharma itu dianggap menggembosi suara PPP. Perolehan suara PPP di Pileg 9 April lalu yang tidak maksimal -- di kisaran 6,7% -- membuat internal PPP semakin murka terhadap Suryadharma. Buntutnya, sebanyak 27 DPW PPP mengusulkan pemberian sanksi untuk Suryadharma, usulan digelar Rapimnas sebagai awal perencanaan Mukernas.
Namun pergolakan di internal PPP itu tidak diselesaikan dengan baik-baik oleh Suryadharma. Suryadharma langsung menyebut para elite PPP yang melawannya sedang melakukan upaya kudeta.
"Yang bisa membuat saya mundur itu yang memberi mandat. Pemberi mandat itu muktamar, masa main potong tengah jalan, itu kudeta namanya," kata Suryadharma di kediamannya di Jl Jayamandala, Menteng, Jakarta, Kamis (10/4/2014) lalu.
Situasi yang semakin memanas membuat Suryadharma mengambil keputusan sendiri. Dia memecat Waketum Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW yang dituding sebagai biang kerok pelengserannya. Pelengeseran Suharso secara sepihak itu menuai perlawanan dari kubu Suharso, termasuk di dalamnya Waketum Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuziy. Surat pemecatan Suharso ditegaskan bodong alias palsu.
Namun Suryadharma bergeming, dia malah menerbitkan SMS berisi penegasan pengambilalihan seluruh tugas, fungsi, dan tanggung jawab partai. Setelah itu Suryadharma langsung menerima Prabowo Subianto di Kantor DPP PPP pada hari Jumat 18 April. Keduanya mengikrarkan janji koalisi.
Tak lama setelah itu Suryadharma langsung memecat Sekjen Romahurmuziy. Romahurmuziy yang pernah jadi orang dekatnya itu dipindah ke posisi Ketua DPP. Namun tanpa diduga, Romahurmuziy justru ikut melawan, semakin jelas ke mana arah dua kubu internal PPP ini. Apalagi Emron Pangkapi langsung menuding SK pemecatan Romahurmuziy sama bodongnya dengan SK pemecatan Suharso.
Gerbong PPP di bawah kendali Emron Pangkapi dan Romahurmuziy pun menggelar Rapimnas di Kantor DPP pada Sabtu (19/4) sampai Minggu dini hari tadi. Sejumlah keputusan diambil. Antara lain memberhentikan sementara Suryadharma Ali dari kursi Ketum PPP dan menunjuk Emron Pangkapi sebagai Plt Ketum PPP.
Tak hanya itu, mereka juga merencanakan Mukernas dengan tema 'Merangkai Islah Menuju Berkah' pada Rabu 23 April 2014 nanti. Nasib Suryadharma ditentukan di Mukernas ini.
Lalu apakah Suryadharma benar-benar akan digulingkan di Mukernas PPP, ataukah ada jalan islah? Yang jelas Suryadharma menegaskan dirinya sampai saat ini masih Ketum PPP dan koalisi dengan Gerindra ditegaskannya jalan terus.
(van/nrl)











































