"Dalam sekian banyak kasus kekesaran seksual, pelaku kekerasan seksual pada anak memiliki masa lalu yang suram, dan pernah menerima prilaku yang tak senonoh," kata Reza kepada detikcom, Jumat (18/4/2014).
Reza mengatakan, hal ini menimbulkan rasa dendam, beci dan malu yang tak pernah teratasi sehingga bisa meledak. Sehingga setelah dewasa saat mereka memiliki modal mereka melampiaskan kebencian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza juga mengatakan perilaku meniru teman juga bisa jadi pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak. "Bisa juga pelaku ini melihat temannya melampiaskan ke anak kemudian dia mengikutinya karena melihat temannya mendapatkan kepuasan," katanya.
Reza menegaskan, dua orang pelaku kekerasan tersebut bukanlah pedofilia karena mereka masih memliki ketertarikan dengan lawan jenis yang dewasa. "Kalau pedofil sama sekali tidak memiliki ketertarikan dengan lawan jenis yang dewasa, mereka hanya suka anak-anak. Kalau mereka ini masih tertarik dengan lawan jenis dewasa," katanya.
Reza menyatakan, para pelaku ini memilih anak-anak sebagai korbannya karena memiliki keterbatasan sehingga tak bisa melampiaskan hasratnya pada lawan jenisnya.
"Mereka ada keterbatasan seperti tak punya uang untuk menikah atau hambatan lainnya sehingga melampiaskan hasratnya ke anak-anak bukan pada lawan jenisnya yang sudah dewasa," katanya.
Saat ditanya mengenai pelaku Agun yang sudah memiliki istri dan anak, Reza mengatakan adanya keluarga tak menutup kemungkinan Agun menjadi pelaku kekerasan seksual ke anak.
"Ini perlu ditelusuri lagi seperti perlu ditanyakan apakah anaknya juga jadi korban pelaku ini dan berapa kali dia melakukan hubungan dengan istrinya. Ini memang pertanyan yang brutal tapi memang dibutukan pertanyaan itu karena kasus ini juga sangat brutal," katanya.
(nal/rmd)