"Jadi oposisi itu berat. Hanya partai yang memiliki ideologi kuat saja berani ambil posisi oposisi," jelas pengamat politik UGM Arie Sudjito, saat berbincang, Kamis (17/4/2014).
Arie mengambil contoh dengan melihat PDIP, selama menjadi oposisi di parlemen partai kepala banteng itu amat suliti.
"PDIP itu terseok-seok saat oposisi. Jadi oposisi itu punya konsekuensi siap atau tidak, biaya politik itu mahal," terang Arie.
Bila bergabung dalam pemerintahan, tentu kader partai nongkrong di sejumlah kementerian yang mau tak mau akan berpengaruh juga pada kas dana partai. "Kursi kementerian itu sumber daya," tambah Arie.
Nah, menilik sejumlah partai semisal Golkar, PKS, dan beberapa partai menengah selama ini sejak 1999 tak punya sejarah oposisi, juga PD sejak 2004. Hanya PDIP, Gerindra, dan Hanura saja yang pernah merasakan jadi oposisi di dua periode pemerintahan SBY.
"Harus ada strategi menjadi oposisi, selama ini kan pakai strategi berkuasa," imbuh Arie.
Pilpres masih Juli mendatang baru akan digelar. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Tapi ya itu, tadi siap menang siap kalah, siap memerintah dan siap jadi oposisi.
(ndr/vid)