Ramai Kursi untuk Ibu Hamil di Media Sosial, Ini Saran Pihak Commuter Line

Ramai Kursi untuk Ibu Hamil di Media Sosial, Ini Saran Pihak Commuter Line

- detikNews
Rabu, 16 Apr 2014 18:34 WIB
Jakarta - Kursi untuk ibu hamil tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Asal muasalnya ada seorang perempuan pengguna commuter line yang menulis di path pengalamannya menolak memberikan kursi bagi ibu hamil. Sejumlah alasan dikemukakan perempuan itu mulai dari dia berangkat pagi harus naik ojek dan angkot dua kali sampai kakinya sakit.

Lalu bagaimana tanggapan pihak commuter line soal kasus yang ramai di media sosial path dan twitter ini?

"kita sama-sama mengerti. Ini transportasi publik, dari atas sampai bawah. Kalau ada ibu hamil, di angkutan umum ya kita sebagai penumpang sebaiknya bersimpati," kata juru bicara Commuter Line, Eva Chairunnisa saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2014).

Menurut Eva, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi soal ramainya cerita soal kursi itu. Menurut Eva, kalau dari operator memang ada kursi prioritas yang terletak di ujung. Kursi itu khusus bagi ibu hamil dan mereka yang dibolehkan sesuai aturan. Kalau bangku itu penuh oleh mereka yang memang berhak, bangku reguler baru menjadi pilihan. Nah, di sini diharapkan kerelaan penumpang yang lain.

"Kita mengharapkan pengguna jasa, dari sisi kemanusiaan dari sisi masing-masing. Kita tak mungkin memaksakan, artinya misalnya kalau kursi prioritas penuh, kita minta tolong pada penumpang di kursi reguler," jelas Eva.

Bila di bangku reguler tak ada yang mau berdiri, lanjut Eva, maka petugas yang berjaga akan mencari tempat lain sampai menemukan penumpang yang rela dengan rasa kemanusiaan.

"Ya kalau ada yang nggak mau kita tidak bisa memaksa. Petugas akan minta tolong pada penumpang yang memang sukarela mau berdiri," urai dia.

"Di situ membutuhkan pengguna jasa saling bersimpati," tambah dia.

Eva menceritakan, biasanya justru para penumpang di kereta yang saling bantu tanpa perlu bantuan petugas. Penumpang kereta dikenal solider, dan kala ada yang membutuhkan tempat duduk, ada saja penumpang yang berteriak memberitahu dan kemudian ada yang sukarela memberi bangku.

"Kenapa ibu-ibu hamil memilih tempat reguler bukan tempat gerbong khusus karena di reguler biasanya ada yang memberi. Kalau kasus yang di media sosial itu kasuistis saja, itu dari sisi perseorangan. Penumpang kereta banyak yang bersimpati," tutup dia.

(ndr/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads