.webp)
"Marilah kita ubah paradigma terkait autisme ini. Jangan lagi menjadikan individu autistik sebagai bahan olok-olok. Sebab budaya yang tidak tepat semacam itu sangat menekan para individu austistik dan pada akhirnya menganggu perkembangan psikologi mereka," imbau Ibu Ani dalam sambutannya di acara Perayaan Hari Peduli Anak Autisme di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Menurut Ani, individu autistik adalah bintang yang bersinar yang akan memberi sinar bagi jalan individu-individu austistik lainnya agar mereka dapat termotivasi dan mengembangkan potensi dirinya. Ani juga mengimbau siapa saja yang di dalam anggota keluarganya memiliki anak yang terkategori individu autistik janganlah bersedih, malu, rendah diri atau perasaan seolah-olah individu autistik anak yang tidak diharapkan.
"Mereka adalah anugrah dari maha kuasa, terimalah mereka dengan tulus. Jangan disesali tapi justru dampingilah mereka dengan cinta dan kasih sayang. Insya allah mereka tumbuh jadi individu yang mandiri dan bermanfaat bagi sesama," tuturnya.
Ani yakin kedepannya autisme di indonesia dapat dikelola dengan baik. Individu autisme bisa berkembang dengan wajar dengan dukungan keluarga.
"Saya ingin agar anak-anakku berani bermimpi sesuatu. Teruslah mengeksplor bakat kalian dan rasa percaya diri agar kalian bisa bekembang dan maju. Sebaliknya, jangan rendah diri karena kalian pasti bisa dan mampu menjadi pribadi yang tangguh dan unggul," tutup Ani.
(mpr/ndr)
