"Pertemuan Jokowi dengan para dubes adalah pertemuan biasa dalam dunia diplomasi, karena hubungan personal antar pimpinan politik yang bersifat non formal adalah syarat dalam formal politik. Minat yang tinggi kalangan diplomat untuk mengenal Jokowi sudah dimulai sejak pencaguban dan menguat ketika Jokowi dicapreskan," kata Jubir PDIP Eva Sundari melalui pesan singkat, Rabu (16/4/2014).
Menurut Eva, kunjungan tersebut juga membuat masyarakat penasaran dengan kebijakan luar negeri yang akan diusung oleh Jokowi. Kehadiran Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan itu juga untuk memastikan bahwa arahnya sesuai dengan yang dibawa oleh Bung Karno maupun Megawati, yaitu bebas aktif.
"Garis kebijakan Jokowi akan konsisten dengan garis sejarah politik Indonesia, bahwa Indonesia adalah penggagas gerakan non blok sebagai kehendak untuk membangun dunia atas dasar kesejajaran dan saling hormat antar bangsa di dunia sehingga tercipta ketertiban dunia dan perdamaian abadi," ujarnya.
Eva juga menuturkan bahwa Jokowi akan memprioritaskan kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Tujuannya adalah untuk menjamin terwujudnya masyarakat dan kawasan perekonomian ASEAN yang tetap menjadi pilihan investasi dunia. Jokowi juga akan mengedepankan dialog terkait masalah internasional seperti drug and human trafficking, perbatasan antar negara hingga persoalan Laut China Selatan.
"Jokowi yang tidak punya beban masa lalu, integritas yang terjaga yakin akan mendapat dukungan politik dan ekonomi dari masyarakat dunia sehingga kepemimpinan Jokowi akan diterima dan didukung secara luas," tutupnya.
(trq/trq)