Dalam situs resminya, ISS adalah perusahaan jasa outsourcing yang beroperasi di berbagai belahan dunia, yang terdiri dari Amerika Utara, Eropa hingga kawasan Asia Pasifik. Mereka menyediakan jasa cleaning service, keamanan, pelayanan properti, katering dan pendukung lainnya.
Khusus di Indonesia, dalam situs resminya, tercatat ada 58.000 orang yang bekerja untuk ISS. Perusahaan tersebut mengklaim sebagai yang terbesar dengan 2.000 pengguna jasa. Sebagian sekolah internasional di Jakarta memang memakai jasa ISS untuk cleaning service, termasuk JIS.
The Economist mencatat, perusahaan asal Denmark itu memiliki pendapatan hingga US$ 1 triliun atau sekitar Rp 10 ribu triliun. Pasar yang paling besar berada di Eropa dan Amerika Utara, namun di Asia pun semakin meningkat.
Pesaing ISS yang terkuat saat ini adalah Sodexo, perusahaan jasa asal Prancis yang bergerak di core bisnis yang sama. Pendapatan Sodexo di dunia saat ini mencapai US$ 25 miliar.
Nama ISS di Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat setelah polisi menetapkan dua pegawainya sebagai tersangka utama sodomi kepada anak yang bersekolah di JIS. Pelaku berbuat aksi keji tersebut di toilet sekolah. Tak hanya melakukan kekerasan seksual, para pelaku juga menularkan penyakit kelamin kepada sang bocah. Mereka dijerat dengan pasal pencabulan terhadap anak dan UU Perlindungan anak. Ancaman maksimalnya 15 tahun penjara.
Polisi sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Dua di antaranya bernama Agun dan Awan dan sudah ditahan. Beberapa hari setelah keduanya tertangkap, polisi lalu menangkap kembali dua orang bernama Zaenal dan Anwar. Namun, dari data absensi petugas cleaning service di JIS, keduanya tidak tercatat sebagai petugas kebersihan di sana.
"Ternyata, kalau dua orang ini (Agun dan Awan) tidak masuk, ISS kirim orang untuk menggantikan keduanya itu. Dan kedua orang pengganti kedua tersangka itu mereka meneken absensi atas nama dua tersangka," jelas Sang Bunda anak tersebut.
Pihak ISS yang dihubungi via telepon belum memberikan respons. Operator ISS Indonesia yang dihubungi mengatakan, tim Public Relation ISS masih rapat, sehingga tak bisa memberikan konfirmasi.
"Maaf Mas, PR-nya lagi rapat, nanti saja kita hubungi lagi," ucap operator tersebut.
(mad/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini