4 Prinsip Koalisi Ala Jokowi

4 Prinsip Koalisi Ala Jokowi

- detikNews
Rabu, 16 Apr 2014 11:08 WIB
4 Prinsip Koalisi Ala Jokowi
Jakarta - Partai NasDem dan PDIP menjalin tali koalisi pertama yang terjalin pasca Pileg 9 April lalu. Keduanya tegas menyatakan tak ada perjanjian kursi baik cawapres maupun menteri dalam dukungan ini.

Capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menyatakan dirinya tak menginginkan ada bagi-bagi kursi dalam koalisinya. Berikut adalah 4 pernyataan tegas Jokowi tentang koalisi bagi-bagi kursi:

Bagi-bagi Kursi dan Menteri Itu Tidak Baik

Jokowi mengatakan dirinya hanya akan mengajak partai-partai yang siap bekerjasama membangun bangsa dan negara tanpa meminta jatah kekuasaan saat berkoalisi.

"Bagi-bagi kursi dan menteri itu tidak baik," ujar Jokowi saat bertemu dengan jajaran Pemred di Restoran Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).

Dia mengaku hal ini sudah dilakukannya sejak menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Suami Iriana ini mengatakan dirinya tak takut jika dalam pemerintahannya nanti dimusuhi oleh parlemen.

"Saya nggak takut, di DKI (Kursi PDIP) cuma 17 persen dan APBD muncul terlambat juga nggak apa-apa. Memang untuk apa? Kalau mau kerjasama semua ya kita silakan," ucapnya.

Bagi-bagi Kursi dan Menteri Itu Tidak Baik

Jokowi mengatakan dirinya hanya akan mengajak partai-partai yang siap bekerjasama membangun bangsa dan negara tanpa meminta jatah kekuasaan saat berkoalisi.

"Bagi-bagi kursi dan menteri itu tidak baik," ujar Jokowi saat bertemu dengan jajaran Pemred di Restoran Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).

Dia mengaku hal ini sudah dilakukannya sejak menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Suami Iriana ini mengatakan dirinya tak takut jika dalam pemerintahannya nanti dimusuhi oleh parlemen.

"Saya nggak takut, di DKI (Kursi PDIP) cuma 17 persen dan APBD muncul terlambat juga nggak apa-apa. Memang untuk apa? Kalau mau kerjasama semua ya kita silakan," ucapnya.

Saya Mau Bikin Kabinet Kerja Bukan Kabinet Politik

Jokowi menegaskan dirinya hanya akan membuat kabinet kerja bukan kabinet politik.

"Saya akan membangun kabinet kerja bukan kabinet politik, bukan yang lain," ujar Jokowi.

Pilihan ini diambil demi membangun profesional kerja pemerintahan dan parlemen.

"Karena nanti jika terjadi sesuatu, saya yang kena. Saya nggak mau. Jadi harus yang mau bekerjasama," katanya.

Saya Mau Bikin Kabinet Kerja Bukan Kabinet Politik

Jokowi menegaskan dirinya hanya akan membuat kabinet kerja bukan kabinet politik.

"Saya akan membangun kabinet kerja bukan kabinet politik, bukan yang lain," ujar Jokowi.

Pilihan ini diambil demi membangun profesional kerja pemerintahan dan parlemen.

"Karena nanti jika terjadi sesuatu, saya yang kena. Saya nggak mau. Jadi harus yang mau bekerjasama," katanya.

Harus Berani!

Jokowi mengakui bahwa keputusan atas sikapnya ini memang berat untuk dilakukan. Namun dia menegaskan harus ada keberanian untuk tegas.

"Ini berat, tapi harus berani. Kalau tidak, nanti ya begini-begini terus," ujar Jokowi dengan nada tegas.

Jokowi mengatakan tidak ada istilah koalisi baginya, tapi yang ada adalah kerjasama.

Harus Berani!

Jokowi mengakui bahwa keputusan atas sikapnya ini memang berat untuk dilakukan. Namun dia menegaskan harus ada keberanian untuk tegas.

"Ini berat, tapi harus berani. Kalau tidak, nanti ya begini-begini terus," ujar Jokowi dengan nada tegas.

Jokowi mengatakan tidak ada istilah koalisi baginya, tapi yang ada adalah kerjasama.

Kalau Hanya Satu Parpol Yang Mau, Tidak Apa-apa

Jokowi mengaku telah mengajak semua parpol untuk berkolaborasi dan bekerjasama demi membangun pemerintahan mendatang. Namun jika parpol-parpol terebut tak bisa menerima prinsipnya yang tak menawarkan bagi-bagi kursi, Jokowi tak ambil pusing.

"Kalau semua parpol mau, ya ayo, tapi kalau hanya satu parpol yang mau, ya tidak apa-apa," kata Jokowi.

"Kalau hanya satu yang mau, ya nggak apa-apa. Sudah cukup," imbuhnya.

Dia pun mencontohkan pembicaraannya dengan Partai NasDem yang tidak membahas soal wapres atau menteri.

"Saat bertemu Pak Surya Paloh, tidak ada pembicaraan wapres atau menteri. Dalam pertemuan itu, saya tawarkan kerjasama dan Pak Surya Paloh setuju. Ini saya saya buka saja," kata dia.

Kalau Hanya Satu Parpol Yang Mau, Tidak Apa-apa

Jokowi mengaku telah mengajak semua parpol untuk berkolaborasi dan bekerjasama demi membangun pemerintahan mendatang. Namun jika parpol-parpol terebut tak bisa menerima prinsipnya yang tak menawarkan bagi-bagi kursi, Jokowi tak ambil pusing.

"Kalau semua parpol mau, ya ayo, tapi kalau hanya satu parpol yang mau, ya tidak apa-apa," kata Jokowi.

"Kalau hanya satu yang mau, ya nggak apa-apa. Sudah cukup," imbuhnya.

Dia pun mencontohkan pembicaraannya dengan Partai NasDem yang tidak membahas soal wapres atau menteri.

"Saat bertemu Pak Surya Paloh, tidak ada pembicaraan wapres atau menteri. Dalam pertemuan itu, saya tawarkan kerjasama dan Pak Surya Paloh setuju. Ini saya saya buka saja," kata dia.
Halaman 2 dari 10
(sip/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads