"Aktor itu berarti kan harus kenal dengan Pak Prabowo ya kan? Ketemu beliau kan susah," kata Djan saat ditemui di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014). Dengan begitu, menurut dia tudingan itu salah alamat.
Pria yang juga Menteri Perumahan Rakyat ini juga menyangkal kehadiran dia bersama Suryadharma dan Kiai Nur Iskandar merupakan bentuk dukungan atas pencapresan Prabowo Subianto -Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra-. "Mana saya tahu. Enak saja. Orang silaturahmi, kayak kita berdua. Ketemu silaturahmi, boleh gaK?" kata Djan.
Menurut Djan, perbedaan pendapat di PPP adalah suatu yang wajar dalam sebuah organisasi. Dia menganalogikan bahwa partai berlambang Kabah itu merupakan perusahaan publik sehingga setiap pemilik saham berhak menyampaikan aspirasinya. "Nggak pecah, itu cuma suara-suara, itu wajar," papar Djan.
Dia memastikan bahwa pertemuan 26 Dewan Pimpinan Wilayah PPP di Bogor, Jawa Barat Minggu (13/4/2014) kemarin hanya silaturahmi biasa.
(erd/brn)











































