"Permintaan saya sebagai warga negara itu harus ada perbaikan. Pertama, yang dikirim itu adalah betul-betul orang yang mengerti akan tugasnya, bukan kerbau yang dikirim, maaf saya bilang demikian. Jadi
kalau sekarang anda punya pembantu di rumah tangga, minta sandal dikasih rokok, apa yang terjadi, pasti ada kejengkelan. Nah itu disana juga begitu. Jadi harus betul-betul orang yang ngerti akan tugasnya, bukan kerbau yang dikirim," tutur Maftuh dengan nada kesal.
Hal itu diungkapkan usai melakukan jumpa pers di Kementerian Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (15/4/2014).
Maftuh juga meminta Kemenakertrans dirombak. Maftuh menduga banyak 'penyakit' di tubuh kementerian yang dipimpin Cak Imin tersebut.
"Yang mengirim itu juga harus dirombak, jangan hanya untung saja udah begitu lepas tangan. Depnaker juga harus dirombak, banyak penyakit-penyakit yang ada di situ, macam-macam," tutur mantan menteri
agama ini.
Selain kemenakertrans, para agen penyalur TKI juga harus dievaluasi. Sebab, agen penyalur TKI adalah pihak yang bertanggung jawab dalam persoalan TKI di luar negeri.
"Penyalur juga harus bertanggung jawab, bagaimana dia menyalurkan itu. Kerbau, sapi, kambing yang dikirim ke luar negeri dari selandia baru kan lengkap dengan segala macamnya. masa kita hanya dikirimkan saja," paparnya.
Terkait tudingan adanya mafia diyat? tanya wartawan.
"Tanyakan pada menterinya, menkokesra. Kalau memang ada mafia, kebetulan saat itu saya yang dari awal mengatakan, saya sangat tersinggung. Kalau tidak bisa membuktikan gombal namanya," jawabnya.
(mpr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini