Belajar dari New York Atasi Corat-coret Liar dan Perusakan Fasum

Belajar dari New York Atasi Corat-coret Liar dan Perusakan Fasum

- detikNews
Selasa, 15 Apr 2014 13:16 WIB
Belajar dari New York Atasi Corat-coret Liar dan Perusakan Fasum
(nyc.gov)
Jakarta - Aksi merusak fasilitas umum (fasum) seperti corat-coret liar di jembatan penyeberangan, fly over atau mencuri fasilitas umum lain bukan hanya di Jakarta. Kota sekaliber New York, AS juga menghadapinya. Nah, bagaimana kota 'big apple' itu mengatasi masalah yang lazim disebut dengan vandalisme itu?

Aksi ini disarikan dari tulisan mantan Kepala Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD) Raymond W Kelly saat New York di bawah wali kota Michael Bloomberg. Kelly sendiri sudah mengabdi di NYPD selama 47 tahun. Tahapan ini diambil dari tulisannya di situs policechiefmagazine.org, berjudul "The NYPD Strategic Approach to Stopping Graffiti Vandalism", yang dikutip, Selasa (14/4/2014).

(nyc.gov)

1. Bentuk Satgas Anti Vandalisme

(nyc.gov)
NYPD sampai membentuk satuan tugas khusus untuk memerangi corat-coret liar pada fasum. Dulu, NYPD membentuk 2 satgas anti vandalisme, Vandals Unit yang bertugas memerangi coretan liar di kereta bawah tanah dan Anti-Graffiti/Vandalism Unit yang memerangi coretan liar di jalan-jalan dan tembok-tembok kota.

Kedua satuan tugas ini awalnya bekerja terpisah dan independen satu sama lain. Namun akhirnya kedua unit itu digabungkan dan dinamakan Citywide Vandals Task Force (CVTF). Misinya memerangi aksi corat-coret liar. Personelnya sangat terlatih untuk menyelidiki aksi kelompok corat-coret liar, menyusun panduan dan mengawasi tindakan corat-coret liar di tingkat lokal.

1. Bentuk Satgas Anti Vandalisme

(nyc.gov)
NYPD sampai membentuk satuan tugas khusus untuk memerangi corat-coret liar pada fasum. Dulu, NYPD membentuk 2 satgas anti vandalisme, Vandals Unit yang bertugas memerangi coretan liar di kereta bawah tanah dan Anti-Graffiti/Vandalism Unit yang memerangi coretan liar di jalan-jalan dan tembok-tembok kota.

Kedua satuan tugas ini awalnya bekerja terpisah dan independen satu sama lain. Namun akhirnya kedua unit itu digabungkan dan dinamakan Citywide Vandals Task Force (CVTF). Misinya memerangi aksi corat-coret liar. Personelnya sangat terlatih untuk menyelidiki aksi kelompok corat-coret liar, menyusun panduan dan mengawasi tindakan corat-coret liar di tingkat lokal.

2. Melakukan Penindakan

Ilustrasi (Reuters)
Satgas Anti Vandalisme NYPD (CVTF) ini bahkan bisa melakukan penindakan, penangkapan bagi warga jahil yang tertangkap mencorat-coret atau yang telah melakukan aksi corat-coret liar. Satgas membentuk database (gudang data) mengenai siapa saja warga atau kelompok warga yang melakukan aksi corat-coret liar, dan menginventaris 100 aksi yang terburuk di fasilitas umum kota.

Satgas itu kadang menyamar untuk mengetahui biang kerok corat-coret liar. Pelaku yang berhasil ditangkap kemudian dinasihati dengan hati-hati hingga didenda. Diketahui kelompok yang kerap melakukan aksi ini adalah remaja.

2. Melakukan Penindakan

Ilustrasi (Reuters)
Satgas Anti Vandalisme NYPD (CVTF) ini bahkan bisa melakukan penindakan, penangkapan bagi warga jahil yang tertangkap mencorat-coret atau yang telah melakukan aksi corat-coret liar. Satgas membentuk database (gudang data) mengenai siapa saja warga atau kelompok warga yang melakukan aksi corat-coret liar, dan menginventaris 100 aksi yang terburuk di fasilitas umum kota.

Satgas itu kadang menyamar untuk mengetahui biang kerok corat-coret liar. Pelaku yang berhasil ditangkap kemudian dinasihati dengan hati-hati hingga didenda. Diketahui kelompok yang kerap melakukan aksi ini adalah remaja.

3. Melibatkan dan Mengedukasi Warga

(nyc.gov)
Satgas Anti Vandalisme NYPD tidak bekerja sendiri, namun melibatkan dan mengedukasi warga untuk sama-sama mencegah dan memerangi aksi vandalisme.

NYPD bahkan menawarkan imbalan sejumlah uang bagi warga yang bisa menginformasikan pelaku corat-coret liar. Kemudian membagikan puluhan ribu poster dan brosur yang mengkampanyekan perlawanan pada aksi vandalisme di seluruh New York, berpromosi di media lokal.Β 

Mengajak warga dan membina lembaga masyarakat seperti karang taruna, kalangan pelajar, kelompok pensiunan yang membentuk komunitas pembersihan coretan liar untuk bekerja bersama. Memasukkan kurikulum anti coretan liar ke sekolah dan forum pemuda plus membentuk duta polisi muda untuk mempromosikan anti coretan liar.

3. Melibatkan dan Mengedukasi Warga

(nyc.gov)
Satgas Anti Vandalisme NYPD tidak bekerja sendiri, namun melibatkan dan mengedukasi warga untuk sama-sama mencegah dan memerangi aksi vandalisme.

NYPD bahkan menawarkan imbalan sejumlah uang bagi warga yang bisa menginformasikan pelaku corat-coret liar. Kemudian membagikan puluhan ribu poster dan brosur yang mengkampanyekan perlawanan pada aksi vandalisme di seluruh New York, berpromosi di media lokal.Β 

Mengajak warga dan membina lembaga masyarakat seperti karang taruna, kalangan pelajar, kelompok pensiunan yang membentuk komunitas pembersihan coretan liar untuk bekerja bersama. Memasukkan kurikulum anti coretan liar ke sekolah dan forum pemuda plus membentuk duta polisi muda untuk mempromosikan anti coretan liar.

4. Buat Call Center Pusat Aduan

Ilustrasi (Getty Image)
Eks Wali Kota New York Michael Bloomberg memperkenalkan pusat aduan 311. Warga bisa mengadukan aksi coretan liar melalui hotline 311 yang akan segera ditangani Satgas Anti Vandalisme. Belakangan, pusat aduan itu juga jadi satu dengan nomor pusat aduan darurat 911.

Satgas akhirnya bisa memantau dan memetakan tindak coretan liar dan perusakan fasum dari aduan ini.

4. Buat Call Center Pusat Aduan

Ilustrasi (Getty Image)
Eks Wali Kota New York Michael Bloomberg memperkenalkan pusat aduan 311. Warga bisa mengadukan aksi coretan liar melalui hotline 311 yang akan segera ditangani Satgas Anti Vandalisme. Belakangan, pusat aduan itu juga jadi satu dengan nomor pusat aduan darurat 911.

Satgas akhirnya bisa memantau dan memetakan tindak coretan liar dan perusakan fasum dari aduan ini.

5. Pakai Kecanggihan Teknologi

(nyc.gov)
Satgas Anti Vandalisme memakai teknologi untuk memantau dan menindak aksi vandalisme di New York. Mereka membentuk database dari foto-foto yang diambil di lapangan, suatu kelompok atau warga biasanya memiliki coretan khas dalam coretannya sehingga bisa diidentifikasi pelakunya.

Personel Satgas Anti Vandalisme dibekali sekitar 150 kamera digital untuk digunakan di lapangan. Mereka mengambil foto di berbagai sudut kota untuk menyusun database dan menyusun sebelum dan sesudah menjadi korban coretan liar. Foto itu bisa di fasilitas umum atau tembok-tembok kota.

Satgas Anti Vandalisme NYPD juga memiliki kamera inframerah untuk mengintai aksi coretan liar di malam hari dan satelit Global Positioning System (GPS) untuk melacak dalam mobil patroli mereka.

5. Pakai Kecanggihan Teknologi

(nyc.gov)
Satgas Anti Vandalisme memakai teknologi untuk memantau dan menindak aksi vandalisme di New York. Mereka membentuk database dari foto-foto yang diambil di lapangan, suatu kelompok atau warga biasanya memiliki coretan khas dalam coretannya sehingga bisa diidentifikasi pelakunya.

Personel Satgas Anti Vandalisme dibekali sekitar 150 kamera digital untuk digunakan di lapangan. Mereka mengambil foto di berbagai sudut kota untuk menyusun database dan menyusun sebelum dan sesudah menjadi korban coretan liar. Foto itu bisa di fasilitas umum atau tembok-tembok kota.

Satgas Anti Vandalisme NYPD juga memiliki kamera inframerah untuk mengintai aksi coretan liar di malam hari dan satelit Global Positioning System (GPS) untuk melacak dalam mobil patroli mereka.
Halaman 2 dari 12
(nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads