Trauma, Bocah Korban Kekerasan Seksual Keluar dari TK Internasional

Jakarta - Seorang bocah berusia 5 tahun menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh petugas cleaning service di toilet di sekolahnya, TK internasional di kawasan Jakarta Selatan. Anak blasteran Belanda ini kini mengalami trauma berat hingga tak ingin kembali bersekolah.

"Sejak tanggal 21 Maret 2014 anak saya tidak bersekolah di sekolah itu lagi karena dia tidak mau kembali sekolah," kata sang Bunda kepada wartawan, Selasa (15/4/2014).

Bahkan untuk mengajak korban menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya pun butuh cara tersendiri sebab korban merasa ketakutan.

"Dia bilang dua (pelaku) sudah cukup kan mami. Yang penting aku nggak sekolah lagi, yang penting aku sama mami terus," imbuhnya.

Sang Bunda mengatakan, sejak peristiwa itu anaknya itu tidak mau tidur sendiri. Terlebih, ketika korban dan keluarga melakukan perjalanan ke luar negeri pada akhir Maret 2014 lalu.

"Sejak pulang dari luar negeri anak saya selalu minta tidur sama saya, dia tidak mau tidur sendiri. Kalau tidur suka ngigau seperti orang ketakutan 'stop..don't do that. Go away'," kata sang Bunda lagi.

Tidak hanya itu, korban juga mengalami perubahan perilaku yang sangat dramatis. Pascakejadian itu, korban tidak ingin mengenakan celana karena merasa kesakitan.

"Kalau di rumah anak saya setengah telanjang, nggak pakai celana karena merasa sakit anusnya. Sekarang maunya di rumah terus," lanjutnya.

Perubahan lainnya dirasakan sang Bunda ketika melihat putranya mengeluarkan air kencing. "Itu anak saya kalau mau pipis sampai kemaluannya dia pencet-pencet sampai tidak keluar lagi air seninya. Dia takut kencing di sekolah," pungkasnya.



(mei/rmd)