Idrus dan Setya Batal Bersaksi di Sidang Akil Mochtar

Jakarta - Jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil para petinggi Partai Golkar Idrus Marham dan Setya Novanto guna bersaksi untuk terdakwa Akil Mochtar. Namun keduanya tak hadir dengan mengirimkan surat keterangan.

"Tadi ada surat dari Golkar, katanya Setya Novanto dan Idrus Marham tidak bisa datang," ujar Jaksa Ronald di PN Tipikor, Jl Rasuna Said, Jaksel, Senin (14/4/2014).

Jaksa Ronald mengatakan, Bendum dan Sekjen Golkar tersebut akan kembali dipanggil. Namun kapan, Idrus dan Setya akan diperiksa di persidangan, Ronald masih belum bisa memastikan.

"Belum tahu pastinya kapan. Rencana memanggil Senin depan," ujar Ronald.

Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Jawa Timur, Zainudin Amali hadir di persidangan. Sedianya, Setya dan Idrus dan Zainudin akan diperiksa seputar perkara dugaan janji pemberian uang terkait penangangan sengketa Pilkada Jatim.

Dalam dakwaan, Akil disebut meminta disediakan uang Rp 10 miliar melalui Zainudin Amali yang juga Ketua Bidang Pemenangan Pilkada Jatim untuk pasangan calon gubernur/wakil gubernur Soekarwo-Saifullah Yusuf. Uang ini diminta terkait gugatan yang diajukan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja.

Khofifah-Herman menolak penetapan pasangan terpilih periode 2013-2018 yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf yang memenangkan perhitungan suara dalam Pilkada yang digelar tanggal 29 Agustus 2013.

Akil yang menjadi ketua panel hakim pemeriksa gugatan, melakukan komunikasi dengan Zainudin Amali pada tanggal 1 Oktober 2013. Melalui Zainudin, Akil meminta disediakan uang Rp 10 miliar agar Pilkada Jatim tidak diulang.

Dalam percakapan selanjutnya, Zainudin menyanggupi. Namun uang batal diberikan ke Akil karena tanggal 2 Oktober 2013 sekitar pukul 21.00 WIB, Akil ditangkap petugas KPK karena kasus suap sengketa Pilkada Gunung Mas.

(fjp/rvk)