Menengok Pelaksanaan UN SMA di Pedalaman Kaltara

Menengok Pelaksanaan UN SMA di Pedalaman Kaltara

- detikNews
Senin, 14 Apr 2014 10:54 WIB
Foto: Saud Rosadi/detikcom
Tana Tidung - Hari ini siswa dan siswi SMA/MA dan SMK sederajat serentak mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014. Bagaimana pelaksanaan UN di pedalaman Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara?

Detikcom sendiri sejak Minggu (13/4/2014) kemarin, tiba di Tideng Pale, ibu kota Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, usai menempuh hampir 3 jam perjalanan laut hingga menelusuri Sungai Sesayap, menggunakan speedboat bersama tim Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Di Kabupaten Tana Tidung, hanya terdapat 3 SMA yang menggelar UN. Pertama berada di Tideng Pale, kedua di Sesayap Hilir dan yang ketiga di Kecamatan Tana Lia, yang ditempuh 1,5-2 jam perjalanan speedboat dengan risiko insiden perompak di tengah perjalanan.

Pagi tadi sekitar pukul 06.55 WITA, menggunakan tumpangan kendaraan roda 2, detikcom menuju SMA Negeri 1 Sesayap Hilir di salah satu wilayah pedalaman Tana Tidung, Kecamatan Sesayap Hilir dan tiba di sekolah itu pukul 07.22 WITA. Perjalanan yang tidak begitu mulus lantaran kondisi jalan masih berupa batu dan pasir, melewati 2 desa yakni Desa Sebidai dan Desa Sebawang.

Semenit kemudian setelah tiba di sekolah itu, Kepala SMAN 1 Sesayap Hilir Wasis Iryanto, terlihat memberikan pengarahan kepada siswa dan siswi peserta UN di sekolah yang dipimpinnya. Ya, mereka para peserta UN tidak hanya berasal dari Sesayap Hilir, melainkan juga dari Tideng Pale hingga wilayah terjauh dari Desa Betayau.

Usai menerima arahan, pukul 07.30 WITA para siswa pun mulai memasuki ruang kelas ujian. Namun hingga 5 menit kemudian, terdapat beberapa siswa yang datang terlambat ke sekolah mereka.

"Tahun ini ada 65 siswa dan siswi peserta UN menggunakan 3 ruang sekolah sendiri dan 1 ruang pinjaman di SDN 006 Sesayap Hilir karena kami kekurangan ruang," kata Wasis kepada detikcom.

Jumlah peserta itu menurutnya bertambah dari UN tahun 2013 lalu yang tercatat 42 orang siswa. Enam puluh lima siswa itu, terdiri dari 17 siswa jurusan IPA dan sisanya adalah jurusan IPS. Adapun mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia-Geografi untuk SMA jurusan IPS dan Bahasa Indonesia-Biologi untuk SMA jurusan IPA.

"Penggunaan 1 ruang untuk ujian di SDN 006 sudah kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi karena memang kami kurang ruangan," ujar Wasis.

Di sisi lain, tidak ada yang istimewa dari bangunan SMA Negeri 1 Sesayap Hilir, yang hanya memiliki 3 ruang belajar bagi total siswa 161 orang baik kelas 1, 2 dan kelas 3. Bahkan, ruang dewan guru dan ruang kepala sekolah, berupa 2 bangunan rumah terpisah, peninggalan Pemkab Bulungan, kabupaten Induk sebelum pemekaran.

"Di sekolah kami, setiap hari ada yang masuk pagi dan masuk siang. Untuk belajar siang memang kurang efektif karena selain cuaca panas di siang hari dan menjelang sore hari tidak jarang juga cuaca tidak baik," terang Wasis.

"Sejak 2007 saya menjadi Kepala SMA Negeri 1 Sesayap Hilir, memang kurang kelas. Tapi sudah, ini sudah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan provinsi. Terkadang jelang sore, cuaca awan gelap dan berisiko hujan lebat, saya antisipasi risiko siswa dan saya pulangkan mereka. Saya tidak mau risiko besar di perjalanan pulang siswa saya," ungkapnya.

Meski begitu, Wasis menilai hal itu bukan hambatan. Demikian halnya dengan pelaksanaan ujian tahun ini, menurut dia lebih baik dibanding ujian serupa di 2013 lalu, yang didera persoalan keterlambatan pendistribusian naskah soal dan berdampak serius bagi sekolah yang berada di wilayah terjauh.

"Tahun ini pelaksanaan UN lancar, tidak ada masalah. Distribusi soal juga tidak ada masalah sejak kemarin malam soal sudah ada di Polsek," jelas Wasis.

Demikian halnya, pelaksanaan UN di SMA Negeri 1 Tideng Pale pun tidak menemui kendala dan berjalan relatif lancar. Sebanyak 130 siswa yang terdiri dari 65 siswa IPS dan 65 siswa IPA, mengikuti ujian di 8 ruangan.

"Tidak ada masalah, relatif lancar dibanding tahun lalu. Ujian berjalan tertib," Kepala SMAN 1 Tideng Pale, Agus Salim.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads