Mengintip Respon 6 Nama yang Mungkin Jadi Cawapres Pendamping Jokowi

Mengintip Respon 6 Nama yang Mungkin Jadi Cawapres Pendamping Jokowi

- detikNews
Sabtu, 12 Apr 2014 05:43 WIB
Mengintip Respon 6 Nama yang Mungkin Jadi Cawapres Pendamping Jokowi
Jakarta - Capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) menyatakan partai tempat ia bernaung telah mengerucutkan 5 nama cawapres yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2014. Namun nama-nama itu masih dirahasiakan hingga pekan depan.

Catatan detikcom, Sabtu (12/4/2014), Jokowi memberi petunjuk beberapa dari nama-nama tersebut sudah ramai di publik. Namun sebagian di antaranya masih misterius.

Nama yang telah dibicarakan publik yakni Jusuf Kalla, Mahfud MD, Hatta Rajasa, Basuki T Purnama (Ahok). Sedangkan nama terakhir adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Namun ada beberapa nama juga yang berpeluang masuk dalam daftar kandidat cawapres Jokowi, yakni Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Sebagian dari nama itu pernah memberikan pernyataan menanggapi isu menjadi pendamping Jokowi. Bagaimana respon mereka? Berikut ini respon para tokoh itu:

1. Jusuf Kalla

Nama Jusuf Kalla (JK) muncul sebagai kandidat cawapres Jokowi dari hasil sejumlah lembaga survei yang menilai Jokowi-JK mampu mendulang suara terbanyak. Namun JK mengaku belum ada komunikasi yang terjalin dengan PDIP.

"Itu urusan NasDem dengan beberapa partai," kata JK pada Jumat (11/4) lalu.

Adalah Partai NasDem yang tampaknya mendorong JK maju untuk mendampingi Jokowi. JK sendiri telah bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh secara tertutup.

"Bicara biasa, suka duka kampanye," ujar JK soal pertemuan tersebut.

1. Jusuf Kalla

Nama Jusuf Kalla (JK) muncul sebagai kandidat cawapres Jokowi dari hasil sejumlah lembaga survei yang menilai Jokowi-JK mampu mendulang suara terbanyak. Namun JK mengaku belum ada komunikasi yang terjalin dengan PDIP.

"Itu urusan NasDem dengan beberapa partai," kata JK pada Jumat (11/4) lalu.

Adalah Partai NasDem yang tampaknya mendorong JK maju untuk mendampingi Jokowi. JK sendiri telah bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh secara tertutup.

"Bicara biasa, suka duka kampanye," ujar JK soal pertemuan tersebut.

2. Ahok

Nama pendamping Jokowi di Pemprov DKI ini muncul sebagai salah satu kandidat cawapres berdasarkan hasil survei. Namun Ahok tampaknya menyerahkan isu tersebut kepada partai tempat ia bernaung, Gerindra.

"Ya harus izin Gerindra," kata Ahok pada Jumat (11/4) lalu.

Sebelumnya, Ahok mengaku sudah 'diwakafkan' oleh partai untuk mengurus Jakarta hingga masa tugasnya selesai. Oleh karena itu, dirinya tak terlibat dalam kampanye Pileg 2014.

"Saya sih tergantung perintah partai Gerindra," kata Ahok.

2. Ahok

Nama pendamping Jokowi di Pemprov DKI ini muncul sebagai salah satu kandidat cawapres berdasarkan hasil survei. Namun Ahok tampaknya menyerahkan isu tersebut kepada partai tempat ia bernaung, Gerindra.

"Ya harus izin Gerindra," kata Ahok pada Jumat (11/4) lalu.

Sebelumnya, Ahok mengaku sudah 'diwakafkan' oleh partai untuk mengurus Jakarta hingga masa tugasnya selesai. Oleh karena itu, dirinya tak terlibat dalam kampanye Pileg 2014.

"Saya sih tergantung perintah partai Gerindra," kata Ahok.

3. Hatta Rajasa

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga menjadi perhatian publik sebagai sosok yang mampu mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Namun Hatta tak mau berandai-andai.

"Nanti saja soal itu, saya tidak mau berandai-andai," kata Hatta pada Kamis (10/4) lalu.

Hatta juga menolak menjawab pertanyaan tentang posisi sebagai cawapres mendampingi Jokowi atau Prabowo. "Jangan ngomongin itulah," kata Hatta.

3. Hatta Rajasa

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga menjadi perhatian publik sebagai sosok yang mampu mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Namun Hatta tak mau berandai-andai.

"Nanti saja soal itu, saya tidak mau berandai-andai," kata Hatta pada Kamis (10/4) lalu.

Hatta juga menolak menjawab pertanyaan tentang posisi sebagai cawapres mendampingi Jokowi atau Prabowo. "Jangan ngomongin itulah," kata Hatta.

4. Mahfud MD

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini belum ada memberikan respon soal namanya yang ramai diperbincangkan untuk menjadi pendamping Jokowi. Namanya pun muncul dari internal PDIP.

"Saya pikir Jokowi memerlukan seorang yang menguasai masalah kenegaraan kita. Pengalaman Mahfud MD cukup banyak, termasuk sebagai ketua MK," kata politisi senior PDIP Sabam Sirait pada Jumat (11/4) lalu.

Mahfud belum ada merespon pernyataan Sabam tersebut. Namun ia menyatakan, cawapres yang akan mendampingi Jokowi harus dari luar pulau Jawa, dan lebih muda dari Jokowi.

"Kalau nasionalis dan agama kan kena juga itu (Jokowi-Mahfud MD). Walaupun saya tidak memasukkan kategori nasionalis dan agama dalam kriteria yang saya pikirkan," ujar Sabam.

4. Mahfud MD

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini belum ada memberikan respon soal namanya yang ramai diperbincangkan untuk menjadi pendamping Jokowi. Namanya pun muncul dari internal PDIP.

"Saya pikir Jokowi memerlukan seorang yang menguasai masalah kenegaraan kita. Pengalaman Mahfud MD cukup banyak, termasuk sebagai ketua MK," kata politisi senior PDIP Sabam Sirait pada Jumat (11/4) lalu.

Mahfud belum ada merespon pernyataan Sabam tersebut. Namun ia menyatakan, cawapres yang akan mendampingi Jokowi harus dari luar pulau Jawa, dan lebih muda dari Jokowi.

"Kalau nasionalis dan agama kan kena juga itu (Jokowi-Mahfud MD). Walaupun saya tidak memasukkan kategori nasionalis dan agama dalam kriteria yang saya pikirkan," ujar Sabam.

5. Muhaimin Iskandar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar belum ramai dibicarakan publik sebagai cawapres Jokowi. Namun komunikasi yang dijalin antara PKB dengan PDIP pasca Pileg 2014 menguatkan hal ini.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu pernah merespon pertanyaan soal dirinya akan maju mendampingi kandidat capres atau tidak. Ia pun menyatakan dirinya tak ingin maju dalam Pilpres 2014.

"Kalau soal Imin, tentu saya tidak ingin," ujar Cak Imin pada Kamis (10/4) lalu.

Cak Imin lebih memilih untuk menyodorkan nama-nama tokoh PKB yang lebih diharapkan masyarakat. Di antara nama itu ada Rhoma Irama dan Mahfud MD, termasuk JK.

"Istilahnya pemasaran, siapa yang paling laku di sini, stoknya banyak," ujar Cak Imin.

5. Muhaimin Iskandar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar belum ramai dibicarakan publik sebagai cawapres Jokowi. Namun komunikasi yang dijalin antara PKB dengan PDIP pasca Pileg 2014 menguatkan hal ini.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu pernah merespon pertanyaan soal dirinya akan maju mendampingi kandidat capres atau tidak. Ia pun menyatakan dirinya tak ingin maju dalam Pilpres 2014.

"Kalau soal Imin, tentu saya tidak ingin," ujar Cak Imin pada Kamis (10/4) lalu.

Cak Imin lebih memilih untuk menyodorkan nama-nama tokoh PKB yang lebih diharapkan masyarakat. Di antara nama itu ada Rhoma Irama dan Mahfud MD, termasuk JK.

"Istilahnya pemasaran, siapa yang paling laku di sini, stoknya banyak," ujar Cak Imin.

6. Ryamizard Ryacudu

Nama mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu muncul sebagai kandidat cawapres mendampingi Jokowi. Namun ia tak mau terlena oleh hal tersebut.

"Saya itu gak 'geer-geer' lah. Dulu saya waktu di TNI (juga) nggak komentar-komentar, nggak jadi nggak masalah buat saya," ujar Ryamizard pada Jumat (28/3) pekan lalu.

Walau begitu, Ryamizard menyatakan dirinya mendukung siapa pun yang dipilih rakyat. Ia menyerahkan pula nama pendamping Jokowi pada rakyat.

"Kalau rakyat milih siapa, kita dukunglah, pilihan rakyat ya mau diapain lagi," ujarnya.

6. Ryamizard Ryacudu

Nama mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu muncul sebagai kandidat cawapres mendampingi Jokowi. Namun ia tak mau terlena oleh hal tersebut.

"Saya itu gak 'geer-geer' lah. Dulu saya waktu di TNI (juga) nggak komentar-komentar, nggak jadi nggak masalah buat saya," ujar Ryamizard pada Jumat (28/3) pekan lalu.

Walau begitu, Ryamizard menyatakan dirinya mendukung siapa pun yang dipilih rakyat. Ia menyerahkan pula nama pendamping Jokowi pada rakyat.

"Kalau rakyat milih siapa, kita dukunglah, pilihan rakyat ya mau diapain lagi," ujarnya.
Halaman 2 dari 14
(vid/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads