.webp)
Warga yang tercatat di TPS tersebut, hari ini kembali mendatangi lokasi pemungutan suara. Namun demikian dipastikan, pemilih yang datang tidak sebanyak ketika pemungutan suara hari Rabu (9/4) lalu, karena warga yang merantau sudah kembali ke perantauan.
"Sebagian warga yang merantau sudah kembali ke perantauan di luar daerah sehingga terpaksa tidak bisa lagi menyalurkan aspirasinya. Kami pasti karena harus ada coblosan ulang seperti ini karena pihak penyelenggara Pemilu kurang cermat," kata Kepala Desa Beji, Suradi, saat ditemui di TPS.
Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Harjono, mengatakan pemungutan suara di TPS 3 Desa Beji terpaksa diulang karena dalam pelaksanaan Pemilu Rabu lalu, karena surat suara untuk DPRD Kabupaten Boyolali tertukar dengan kartu suara untuk Dapil lain dan baru diketahui saat penghitungan suara.
Surat suara yangs seharusnya adalah untuk Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Andong, Klego, Simo dan Nogosari. Namun yang terdistribusi ke TPS itu dan dicoblos oleh warga adalah surat suara Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Kemusu, Karanggede, Wonosegoro dan Juwangi.
"Karena ditemukan surat suara tertukar, kemudian penghitungan suara dihentikan dan hari ini dilakukan pemungutan suara ulang hanya untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten Boyolali. Kami belum mengetahui letak kesalahan hingga ada surat suara yang tertukar karena proses penyortiran surat suara di KPU Boyolali sudah dilakukan terpisah per dapil," ujar Siswandi.
Sebelumnya pencoblosan ulang juga dilakukan di tiga TPS di Desa Ngadirejo, Mojogedang, Karanganyar. Hal serupa juga terjadi di 3 TPS di Desa Gabugan, Tanon, Sragen. Permasalahan yang terjadi di kedua desa di dua kabupaten itu juga sama persis dengan yang terjadi di Boyolali, yaitu kartu suara untuk DPRD Kabupaten tertukar dengan kartu suara untuk dapil lain.
(mbr/try)
