PDIP yang menurut banyak survei akan melejit suaranya karena pencapresan Jokowi, ternyata tidak banyak mendapatkan efek. Jokowi effect yang dikatakan akan memberi efek signifikan, ternyata tidak berefek.
"Gerindra pun mampu melejit ke tiga besar dan jumlah suara yang signifikan," kata Ahmad Fuad Fanani, Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," dalam siaran pers, Jumat (10/4/2014).
Yang paling menarik, menurut Ahmad, adalah posisi tawar Partai Islam. Ternyata Partai Islam tidak mengalami penurunan signifikan seperti yang diramalkan oleh lembaga survei selama ini.
"Suara partai justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Fenomena ini tentu berimplikasi pada peta Pilpres juli mendatang," kata Direktur Riset Maarif Institute ini.
Kenaikan suara Partai Islam ini, menurutnya, menunjukkan faktor Islam masih sangat kuat dalam peta politik nasional. Dengan suara signifikan bahkan partai Islam itu bisa memunculkan capres.
"Partai Islam sebetulnya bisa mengajukan calon presiden sendiri di tengah kompetisi tajam dua kubu Jokowi dan Prabowo," katanya.
(van/fdn)