Pergerakan cepat PDIP dimulai usai Ketum Megawati Soekarnoputri menggelar jumpa pers terkait quick count internal di kediamannya di Kebagusan, Jaksel, Rabu (9/4/2014) malam. Mega malam itu langsung meluncur ke kediamannya yang lain di Teuku Umar, Jakpus.
Bakal capres PDIP juga hadir pada pertemuan yang diikuti Wakil Sekjen Eriko Sotarduga, Hasto Kristiyanto, Prananda Prabowo, suami Puan Maharani, Happy Hapsoro dan Rini Soewandi. Jokowi saat keluar dari kediaman Mega menyebut pertemuan membahas rencana koalisi.
"Kita akan segera bertemu dengan partai-partai untuk diajak bicara bersama," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta itu pun bahkan kembali ke kediaman Mega sekitar pukul 23.25 WIB, Rabu (9/4). Menurut Jokowi, Mega menyampaikan sesuatu yang sangat penting termasuk soal koalisi dalam pertemuan singkat yang hanya 5 menit. "Ada sesuatu yang besok harus saya lakukan," sebutnya.
Keesokan harinya, Kamis (10/4), Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo bertemu dengan Ketum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem, Jl Gondangdia, Jakpus. "Bisa koalisi Mega-Surya, itu artinya sinar yang besar," ujar Sekjen NasDem Patrice Rio Capella menyebut istilah koalisi.
Ketua Bappilu NasDem Ferry Mursyidan Baldan secara terpisah mengakui komunikasi politik dengan PDI Perjuangan diakui cukup intens. Juga ada kabar soal pembicaraan cawapres yang disodorkan. Tapi dua elite partai belum mau terbuka.
"Ketum kita pernah datang ke markas PDIP di Lenteng Agung. Relatif cair, sampai hari ini (partai) itu saja," katanya.
Kekuatan koalisi PDIP-Nasdem yang diberi kode 'Mega-Surya' sebenarnya cukup untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. Untuk mengusung capres, parpol atau gabungan parpol harus memenuhi syarat 25 persen perolehan suara sah nasional atau 20% kursi di DPR.
Berkaca dari hasil quick count yang dilakukan LPP RRI, perolehan suara PDIP 18,57% ditambah 6,71% suara NasDem, perolehan total kedua partai mencapai 25,28%. Sudah memenuhi syarat untuk mengusung capres sendiri.
Untuk jumlah kursi di DPR, Indo Barometer membuat perkiraan perolehan kursi dengan menghitung dari hasil quick count. NasDem diperkirakan mendapat 39 kursi sedangkan PDIP 109 kursi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, memprediksi akan ada 3 poros koalisi, salah satunya poros Jokowi. Poros ini menurut Qodari akan dipimpin PDIP.
Poros Jokowi akan diisi PAN, NasDem, dan PKB. Hubungan baik Mega dan Paloh diyakini jadi dasar terjalinnya koalisi. "Partai Nasdem pernah ke kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung β Jakarta Selatan pada November 2013 kemarin," kata Qodari.
PAN juga diperkirakan akan merapat ke PDIP. Ketum PAN Hatta Rajasa menyebut pembicaraan awal dengan elite partai banteng sangat baik.
"Ada pembicaraan yang sangat bagus sekali dan akan dilanjutkan kembali pada tahap berikutnya, yaitu dengan ketum. Yang jelas sudah ada pembicaraan awal dan akan dilanjutkan," ujar Hatta saat ditanya soal koalisi PDIP-PAN di Hotel Kempinski.
(fdn/fdn)