"Jadi kita memprediksi minimal 10 persen dan masih optimis di atas 10 persen. Syukur-syukur bisa 11-12 persen," ujar Muhaimin di kantor DPP PKb, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Berdasarkan hasil quick count CSIS-Cyrus, PKB memperoleh 9,2 persen suara dari Pileg 2014. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyebut lonjakan suara terjadi berkat Rhoma Irama, Mahfud MD, Dirut Lion Air Rusdi Kirana, dan tokoh-tokoh PBNU lainnya.
"Kita masih menunggu real count yang kita optimis melebihi hasil quick count. Kami berterima kasih kepada seluruh kader, simpatisan, pendukung yang telah memberikan kepercayaan sehingga PKB bisa meraih posisi yang membanggakan," ujar Cak Imin tersenyum.
Kini PKB mengupayakan penjajakan koalisi dengan parpol lain. Cak Imin menyatakan telah mendekati dua capres dari parpol yang berbeda untuk koalisi.
"Kenapa harus cepat koalisi? Mumpung lagi hangat momentumnya. Hari ini semua terbukti memperhatikan suara di bawah, momentum lebih penting dibanding yang lain. Kalau kita dibohongi, ya tidak bisalah," ujar Cak Imin.
"Kita punya waktu penjajakan, tapi kita inginnya ada mak comblang, tapi tidak ada. Jadi komunikasi langsung, minggu ini kita masih bebas fokus pada 2 capres itu, sebelum janur melengkung, masih milik umum," katanya.
Lalu, apakah ada pula dorongan agar PKB menjadi oposisi? Cak Imin menyatakan PKB menempatkan opsisi sebagai pilihan terakhir dalam menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, hanya dalam pemerintahan melalui koalisilah pembangunan sebuah bangsa dapat dilakukan maksimal.
"Tapi kalau tidak ada kesempatan (koalisi), ya kita di luar. PKB siap di luar dan di pemerintahan, yang jadi masalah efektivitas menuju keadaan bangsa yang lebih baik," ujar dia.
(vid/fdn)