"(Soal koalisi) Masih kita lihat-lihat dulu lah. Siapa tahu ada pilihan jalan tengah antara Jokowi atau Prabowo," tutur Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah saat dihubungi, Kamis (10/4/2014).
Jokowi dan Prabowo, menurut survei yang bermunculan, memang menjadi dua capres berelektabilitas tinggi. Fahri menyatakan, polaritas pilihan antara dua capres 2014 itu mirip seperti pilihan antara Megawati atau BJ Habibie pada realitas 1999 lalu.
"Pilihan antara Jokowi atau Prabowo mirip dengan pilihan antara Megawati atau Habibie pada tahun 1999, itu yang melahirkan Gus Dur jadi presiden," kenang Fahri.
Pada 1999 lampau, PKS pernah masuk sebagai anggota poros tengah bersama partai-partai Islam lain. Waktu itu, Ketua MPR Amien Rais, pentolan poros tengah, memilih Gus Dur menjadi presiden meski PDIP yang memenangi Pemilu. Saat itu Pemilu tidak diarahkan untuk memilih presiden, namun MPR lah yang berkuasa yang menentukan presiden dan wakilnya.
Lalu akankah PKS memutuskan untuk merealisasikan koalisi poros tengah jilid II? Fahri belum tegas menjawab.
"PKS alternatifnya cuma dua, koalisi atau oposisi," kata Fahri.
(dnu/van)