"Yang bisa membuat saya mundur itu yang memberi mandat. Pemberi mandat itu muktamar, masa main potong tengah jalan itu kudeta namanya," kata SDA di kediamannya di Jl Jayamandala, Menteng, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
SDA juga menegaskan, sebagai wakil ketua umum Emron tak berhak menyuruh dia mundur. SDA naik karena diberi mandat muktamar bukan karena Emron.
"Saya bertanggung jawab kepada wakil ketua umum, tapi bertanggung jawab ke muktamar," terang dia.
"Dia nggak punya hak menyuruh saya mundur, kalau mau menyuruh saya mundur, silakan menggelar muktamar luar biasa," tambah dia lagi.
Waketum PPP Emron Pangkapi terus menyerang SDA. Emron tak senang dengan manuver SDA yang mendekat ke Gerindra.
"Bayangkan, orang sedang bertempur di tingkat daerah, Ketum menyerahkan lehernya di tempat lain," kata Emron di gedung DPP PPP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).
(ndr/gds)