"Bapak selalu ada di hati saya," ujar Nunun menanggapi pertanyaan tak pernah dibesuk suaminya usai mencoblos di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2014). Adang Darajatun selalu absen sejak Nunun menjalani sidang hingga divonis. Saat vonis, Nunun hanya didampingi anak, menantu dan sejumlah kerabat.
Jawaban Nunun tetap sama ketika ditanya seputar keberadaan Adang. Ia menjawab Adang selalu ada di hatinya.
Ketika pencoblosan tadi, perempuan yang mengenakan kaca mata hitam dan kerudung warna merah itu berusaha menghindari sorot kamera wartawan. Meski telah berusaha menghindar, Nunun terjebak dengan kerumunan wartawan yang telah menunggu sejak pagi.
"Tadi berharap nggak ada kalian tapi kalian masih ada," ujar terpidana kasus cek pelawat yang dijatuhi vonis 2,5 tahun ini.
Nunun yang kelihatannya tetap segar dan lebih gemuk itu ikut menyalurkan hak suaranya di TPS Rutan Pondok Bambu. Ia juga sumringah memamerkan jari kelingkingnya yang telah dicelup tinta ungu.
(edo/aan)