"Bingung mau nyoblos yang mana ya? Nggak ada yang saya kenal, lagian biasa dicoblos daripada nyoblos," ujar Fransisna seraya berkelakar saat berbincang-bincang dengan detikcom, Rabu (9/4/2014).
Fransisna merupakan tahanan narkoba. Vonis hakim memutuskan hukuman penjara selama dua tahun.
"Waktu sosialiasi nggak dijelasin calegnya gimana, cuma dikasih tahu gimana cara nyoblosnya saja," tuturnya.
Senada dengan Fransisna, Pipin (36), juga mengaku bingung dalam pileg kali ini. Ia mengaku hanya mengenal caleg dari dapilnya.
"Bingung mau milih siapa. Nggak ada yang kenal. Saya kan warga Johar kalau caleg Jakarta Pusat mungkin ada yang saya kenal," kata Pipin.
Meski tak mengenal caleg yang akan dipilih, Pipin menegaskan akan tetap menggunakan hak pilih. Menurut dia, sebagai warga negara, satu suara darinya akan menentukan nasib bangsa dalam lima tahun mendatang.
"Nggak akan golput. Saya warga negara yang baik, walaupun statusnya melanggar hukum. Pemilihan kali ini, paling saya milih partai," ungkapnya.
Di penjara khusus perempuan itu terdapat 3 TPS yang diperuntukkan bagi 1.025 pemilih, dari 1.064 penghuni. Petugas TPS 113 yang berada di ruang pertemuan mengenakan baju pemain sepak bola yang akan berlaga di Piala Dunia 2014 ini seperti Brasil, Spanyol, Prancis, Italia dan Jerman.
Adapun untuk petugas TPS 114 yang berada di ruang gereja dan 115 di aula pertemuan mengenakan baju batik. Untuk menjaga ketertiban, para warga binaan mencoblos dengan jadwal digilir tiap blok. Para pemilih dengan tertib antre hingga rela duduk di selasar lantai karena kursi tunggu TPS tidak muat.
(edo/aan)