Warga Purwokerto Keliling Kampung Ajak Nyoblos

Warga Purwokerto Keliling Kampung Ajak Nyoblos

- detikNews
Rabu, 09 Apr 2014 08:39 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Dengan membawa alat musik sederhana dan seadanya seperti kentongan dari bambu, panci, galon air dan lain-lain, warga Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah keliling kampung mengajak masyarakat sekitar untuk ikut menyoblos.

"Kita keliling kampung untuk mengajak masyarakat agar datang nanti pukul 07.00 -13.00 WIB untuk menyoblos. Karena diperkirakan masyarakat akan acuh dan bingung akan memilih siapa," kata anggota TPS 02 Pabuaran, Joni Jonte, Rabu (9/4/2014).

Menurut dia, selain membangunkan dan mengajak masyarakat untuk ikut menyoblos. Di TPS 02 Pabuaran ini juga terdapat pesan-pesan untuk caleg dan para pemilih yang dilambangkan dengan bumbu-bumbu dapur seperti daun salam, laos dan kamijara.

Bumbu-bumbu masakan ini bagaikan seseorang yang akan memasak selalu menggunakan bumbu-bumbu dan dicari agar rasanya nikmat. Tapi bila masakan tersebut sudah jadi, bumbu tersebut dibuang. Ini sama saja dengan rakyat yang disingkirkan.

"Simbol-simbol dengan bumbu masakan lambang mengkritik caleg. Daun salam, laos itu seneng salaman, tapi ketika sudah jadi orang dia lupa dan dibuangin," jelasnya.

Selain itu, TPS 02 Pabuaran juga terdapat simbol yang ditunjukkan dengan adanya burung dalam sangkar. Maksudnya adalah burung sebagai suara rakyat kecil yang dicari, walaupun kecil tapi penting, setelah mendukung tetap saja terkurung dalam kemiskinan. Ada pula jangkrik yang dilambangkan seperti rakyat yang diadu, di tarik sana sini bingung dan menjerit.

Kemudian ayam jago yang diumpamakan seperti caleg yang mengaku jago mengurusi negara, tapi hanya 'kukuruyuk' saja, hasilnya jelas nol. pohon pisang lambang semangat hidup meski belum berbuah. Kemudian sapu lidi lambang bersatu walau berbeda.

"Ini yang harus dicontoh para wakil rakyat. Dengan bumbu-bumbu dapur dan juga nasehat dengan burung dan yang lainnya, ini diharapkan bisa menjadi TPS untuk pendidikan para caleg dan untuk pemilih," ujarnya.

Dia mengungkapkan, biasanya antusias warga untuk memilih di TPS ini sangat luar biasa. Hampir setiap ada pemilihan umum TPS ini selalu membuat tema yang aneh tapi selalu bermanfaat untuk masyarakat dan calon yang akan dipilih.

"90 persen mereka akan nyoblos karena kangen dengan TPS kita yang luar biasa ini. Mereka juga akan semangat untuk membangun indonesia," ungkapnya.

(arb/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads