Hidayat Singgung Money Politics, Ical Sebut Pemilu untuk Kepentingan Rakyat

Ceramah di DPR

Hidayat Singgung Money Politics, Ical Sebut Pemilu untuk Kepentingan Rakyat

- detikNews
Selasa, 08 Apr 2014 15:43 WIB
Atribut partai politik menjelang pemilu
Jakarta - Sejumlah pimpinan partai politik memberikan tausyiah atau ceramah singkat dalam acara Damai Indonesiaku. Mereka secara bergantian mengimbau agar masyarakat menentukan pilihan sesuai hati dan tidak golput. Selain itu, dihimbau juga untuk menghindari money politic.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengingatkan besok adalah hari penting terkait perubahan nasib bangsa ke depan. Bekas Presiden PKS ini menghimbau masyarakat agar menentukan hak pilihnya dan menghindari money politic.

"Jangan sampai masuk tiga orang yang masuk neraka. Yaitu yang menyogok, yang menerima sogokan, dan perantara-perantaranya. Jadi, yang menerima money politics itu juga masuk neraka. Masuk neraka jahanam," kata Hidayat Nur Wahid di Masjid Baiturahman, Komplek DPR, Senayan, Selasa (8/4/2014).

Adapun Ketua Umum sekaligus calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pilihan suara di Pemilu Legislatif besok. Nasib lima tahun ke depan bakal ditentukan dari ajang pesta demokrasi ini.


Dia juga menyebut kalau Indonesia sudah mengalami pergantian enam kali presiden dengan berbagai upaya maksimal yang dilakukan. "Pemilu itu untuk kepentingan rakyat Indonesia. Bukan satu atau dua parpol. Gunakan hak pilih yang benar untuk Indonesia yang lebih baik," kata Ical.

Adapun Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim menekankan kalau Indonesia adalah negara besar yang punya potensi untuk sebagai negara maju. Apalagi dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. Solusi untuk mengubah potensi Indonesia adalah dengan bersyukur, ikhlas, dan berinovasi melakukan terobosan-terobosan.


"Indonesia kita luar biasa besarnya. Semua ada di tanah air ini. Apa yang tidak ada di negara lain, ada di negara kita.Memang ada yang kekurangan, tapi yang pertama adalah mensyukuri dan tetap bisa menjalanlankan nilai-nilai agama," sebutnya.

(erd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads