.webp)
Sejumlah turis luar negeri di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2014), terlihat tak terganggu dengan persiapan hajatan demokrasi lima tahunan itu. Seperti biasa, bule-bule ini mudah dijumpai di kafe-kafe sepanjang jalan selebar tak lebih dari tiga meter itu. Tahukah mereka bahwa Rabu (9/4) besok adalah pelaksanaan Pileg 2014?
"I don't know (saya tidak tahu)," kata Nino, seorang turis Prancis berumur akhir 20 tahunan yang memakai celana pendek ini.
Setali tiga uang dengan Nino, rekan senegaranya yang bernama Anthony juga tak peduli dengan situasi politik di Indonesia. "Not interested," kata Anthony.
Ada pula turis Australia yang geleng-geleng kepala ketika ditanyai pendapat soal perkembangan politik di Indonesia ini, tetangga dekat negara asalnya. Apakah nama seorang politisi tidak pernah terdengar sampai seberang Samudera Hindia bagian selatan itu? Pernahkan mereka mendengar nama Joko Widodo alias Jokowi, seorang capres populer?
"Who is he?" kata John, seorang turis asal Australia yang berambut pirang dan sedang memakai sandal di salah satu 'convenience store' ini.
Kontras dengan suasana santai para turis, persiapan Pemilu di Kantor Kelurahan Kebon Sirih berlangsung serius. Di kelurahan ini, ada 26 TPS yang tersebar di 10 RW. Ada 11.362 orang yang terdaftar di DPT Kelurahan ini. Kotak suara sedang dipersiapkan untuk segera didistribusikan ke TPS-TPS.
"Distribusi akan dilakukan nanti malam, setelah maghrib ke seluruh TPS dari Kelurahan Kebon Sirih. Kami menggunakan mobil Satpol PP untuk mengirimkannya ke TPS," kata anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Suhendar, di Kantor Kelurahan Kebon Sirih, Jl Jaksa, Jakarta Pusat.
Sebanyak 22 orang pengaman distribusi dari Kelurahan akan mengawal distribusi nanti. Satpol PP juga akan turut mengamankan. Suhendar berharap Pemilu kali ini akan aman dan berbuah manis bagi seluruh rakyat Indonesia.
(dnu/trq)
