Jakarta - Pemerintahan George W Bush terus meningkatkan upaya untuk menekan kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Mohamed ElBaradei meninggalkan posisinya. Gedung Putih bersikeras bahwa pihaknya hanya mendukung kepala-kepala organisasi PBB hingga masa jabatan periode kedua.Karena itulah, ElBaradei yang berusia 62 tahun itu harus mundur sebagai kepala badan pengawas nuklir PBB tersebut begitu masa jabatan periode keduanya berakhir tahun depan."Pemerintah Amerika Serikat selalu mendukung kebijakan bahwa kepala-kepala organisasi PBB sepatutnya bertahan tidak lebih dari dua periode," ujar juru bicara Gedung Putih Suzy DeFrancis, seperti dilansir kantor berita
Reuters, Senin (13/12/2004).Statemen tersebut disampaikannya berkaitan dengan berita yang dilansir
Washington Post bahwa pejabat-pejabat AS tengah mengupayakan untuk menjatuhkan ElBaradei. Menurut harian terkemuka itu, intelijen AS telah memata-matai dan menyadap semua jalur telepon yang digunakan ElBaradei. Ini dilakukan untuk mencari bukti-bukti adanya kesalahan yang dilakukan ElBaradei guna memaksanya mundur dari jabatan penting tersebut.Namun DeFrancis menolak untuk mengomentari tuduhan penyadapan tersebut. Alasannya, ia tidak bisa berkomentar mengenai masalah-masalah intelijen.ElBaradei telah memimpin IAEA sejak tahun 1997 silam. Diplomat kelahiran Mesir itu memancing kemarahan pejabat-pejabat AS setelah ia meragukan intelijen AS mengenai senjata pemusnah massal Irak. Apalagi kemudian, ia juga mengadopsi pendekatan yang hati-hati mengenai program nuklir Iran.Menurut
Washington Post yang mengutip pejabat-pejabat AS, ElBaradei dinilai lebih membantu Iran dalam mengatasi isu nuklir Iran. Ia juga dianggap terlalu lemah.ElBaradei dipilih menjabat kembali untuk periode kedua pada September 2001. Ia telah diminta untuk terus memimpin IAEA hingga periode ketiga oleh sejumlah anggota dewan IAEA.
(ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini