Ini Tips Hadapi Peminta Sumbangan untuk Masjid dan Pesantren di Angkutan Umum

Ini Tips Hadapi Peminta Sumbangan untuk Masjid dan Pesantren di Angkutan Umum

- detikNews
Selasa, 08 Apr 2014 08:34 WIB
Jakarta - Para peminta sumbangan dengan kedok untuk pembangunan masjid dan pesantren berkeliaran di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Mereka berjalan kadang berkelompok, memakai seragam, dengan membawa map dan berbagai dokumen. Nah, mesti hati-hati dengan mereka, karena 99 persen peminta sumbangan itu palsu alias fiktif.

"Mereka ilegal, itu 99 persen nggak bener," Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, dalam keterangannya, Selasa (8/4/2014).

Miftahul memberi beberapa tips menghadapi kelompok peminta sumbangan palsu ini. Yang utama dan pertama, jangan memberikan uang. "Jangan diberi, kalau mau nyumbang kasih saja ke lembaga resmi yang jelas," terang Miftahul.

Tips yang kedua, kita mesti berani menanyakan soal asal usul kelompok itu. Tanyakan juga soal masjid dan pesantren yang hendak mereka bangun.

"Rata-rata pada nggak tahu itu. Mereka itu cuma orang suruhan saja, ada koordinatornya, ada mafianya," jelas dia.

Kemudian, kalau mereka bersikukuh menunjukkan dokumen dengan alasan-alasan lengkap. Miftahul menegaskan, tanyakan saja dokumen Gubernur atau Kepala Dinas Sosial setempat. Karena permintaan sumbangan antar provinsi mesti ada izin dari kepala daerah atau kepala dinas sosial.

"Kemudian juga ada izin masa waktunya, hanya beberapa bulan saja izin nggak sampai tahunan," tegas dia.

Tapi Miftahul mewanti-wanti, banyak pemintah sumbangan itu yang bisa memalsukan dokumen. "Jadi kembali yang pertama, jangan diberi uang saja. Kalau mau nyumbang ke lembaga resmi yang ada auditnya. Atau di masjid dan pesantren yang kita tahu saja," tutup dia.




(ndr/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads