Masih Adakah Rasa Kepedulian di Bangku Prioritas Commuter Line?

Masih Adakah Rasa Kepedulian di Bangku Prioritas Commuter Line?

- detikNews
Selasa, 08 Apr 2014 07:00 WIB
Jakarta - Kehidupan di angkutan massal commuter line menjadi gambaran masyarakat Indonesia. Berbagai latar belakang masyarakat tumplek di dalam gerbong yang kadang padat setiap harinya. Di dalam kereta itu juga terjalin rasa simpati dan empati pada sesama penumpang. Salah satu kasusnya lewat bangku prioritas commuter line.

Bangku prioritas ini diperuntukkan bagi ibu-ibu hami, lansia, dan mereka yang berkebutuhan khusus. Tapi sayangnya kerap kali kursi ini diisi oleh mereka yang tak seharusnya. Terkadang yang berhak justru tak bisa duduk di kursi itu.

Seperti pengalaman Rani Alfiah, pengguna commuter line dalam surat elektroniknya ke redaksi@detik.com, Selasa (8/4/2014). Rani bercerita, suatu hari dia pulang kerja dan berdiri di depan bangku prioritas yang diduduki para ibu-ibu hamil.

Namun saat itu terdapat seorang bapak yang tampak sehat dan bugar, yang sedang tertidur. "Entah beneran atau pura-pura," imbuh Rani.

Lalu kemudian, datang wanita lansia yang sangat butuh tempat duduk. Rani berinisiatif membangunkan bapak yang tertidur itu dengan sopan dan berkata kalau ada lansia yang butuh duduk.

"Namun bapak-bapak tersebut masih pura-pura tidur dan mengabaikan ucapan saya. Saya coba membangunkan beliau kembali, akhirnya beliau berdiri dan sambil ngedumel nggak jelas sepanjang jalan," imbuh Rani.

"Kurangnya kesadaran masyarakat di dalam angkutan khususnya kereta commuter line sungguh memprihatinkan. Banyak ketidakperdulian terhadap orang lain. Sikap apatis yang banyak saya temui di sini. Semoga suatu saat nanti perilaku-perilaku manusia seperti ini berkurang, amin," tambah Rani.


(ndr/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads