|
1. Data Marker Buoy
|
Data-data dari pelampung ini bisa mencari dan memperkirakan gerakan serpihan-serpihan pesawat di permukaan laut. Pelampung ini sering disertakan dalam misi SAR.
1. Data Marker Buoy
|
Data-data dari pelampung ini bisa mencari dan memperkirakan gerakan serpihan-serpihan pesawat di permukaan laut. Pelampung ini sering disertakan dalam misi SAR.
2. Towed Pinger Locator
|
Alat ini disebut bisa dioperasikan di kedalaman sampai 6 ribu meter di bawah permukaan laut. TPL yang dipakai yakni TPL_25 milik AL Amerika Serikat.
Alat ini terdiri atas sejumlah bagian, seperti tow fish, tow cable, derek, unit tenaga hidrolik, generator dan konsol pengendali. TPL-25 akan dipasang di bagian belakang kapal dan kemudian ditarik dengan kecepatan rendah, biasanya sekitar 1-5 knots tergantung pada kedalamannya.
Pelacakan 'pingers' kotak hitam menjadi tahap paling kritis dalam setiap penyelidikan insiden penerbangan di dunia. Sebagian besar 'pingers' mengirim transmisi setiap detik pada frekuensi 37,5 kHz. Namun TPL-25 tetap mampu mendeteksi 'pinger' apapun yang ditransmisikan antara 3,5 kHz dan 50 kHz secara berulang.
Kapal yang diikatkan TPL ini berjalan pelan dan kemudian sinyal akustik yang diterima disalurkan melalui kabel menuju kapal yang sudah tersambung dengan osiloskop atau komputer pemproses sinyal.
2. Towed Pinger Locator
|
Alat ini disebut bisa dioperasikan di kedalaman sampai 6 ribu meter di bawah permukaan laut. TPL yang dipakai yakni TPL_25 milik AL Amerika Serikat.
Alat ini terdiri atas sejumlah bagian, seperti tow fish, tow cable, derek, unit tenaga hidrolik, generator dan konsol pengendali. TPL-25 akan dipasang di bagian belakang kapal dan kemudian ditarik dengan kecepatan rendah, biasanya sekitar 1-5 knots tergantung pada kedalamannya.
Pelacakan 'pingers' kotak hitam menjadi tahap paling kritis dalam setiap penyelidikan insiden penerbangan di dunia. Sebagian besar 'pingers' mengirim transmisi setiap detik pada frekuensi 37,5 kHz. Namun TPL-25 tetap mampu mendeteksi 'pinger' apapun yang ditransmisikan antara 3,5 kHz dan 50 kHz secara berulang.
Kapal yang diikatkan TPL ini berjalan pelan dan kemudian sinyal akustik yang diterima disalurkan melalui kabel menuju kapal yang sudah tersambung dengan osiloskop atau komputer pemproses sinyal.
3. Autonomous Underwater Vehicle
|
Bluefin-21 ini beratnya 750 kg dengan panjang 4,93 meter. Dia dilengkapi sonar pemindai samping, profiler bawah air, multibeam echosounder, dan kamera digital. Robot ini juga dilengkapi dengan sistem navigasi yang akurat di bawah air. Bluefin-21 bisa menyelam hinga kedalaman 4.500 meter.
Bluefin Robotics dalam situsnya menambahkan bahwa Bluefin-21 digunakan untuk survei lepas pantai, pencarian dan penyelamatan, arkeologi dan eksplorasi, oseanografi, penanggulangan tambang dan pencarian artileri yang tidak meledak.
AUV lain yang rencananya akan membantu pencarian adalah kapal selam tak berawak Abyss. Pakar kelautan Jerman dari Helmholtz Oceanography Institute di Kiel dan mitranya dari AS Woods Hole Institute do Massachusetss berencana menerjunkan 3 kapal selam yang dinamakan Abyss. Helmholtz memiliki 1 kapal dan Woods Hole memiliki 2 kapal.
Peranti yang biasa disebut Autonomous Underwater Vehicle (AUV) ini dilengkapi sensor, kamera dan sistem sonar ultra sensitif, berbentuk torpedo dan dicat kuning untuk memudahkan identifikasi. Kapal ini bisa menyelam sampai kedalaman 6 ribu meter di bawah permukaan laut selama lebih dari 24 jam. Ukurannya kecil, sekitar 12 kaki atau sekitar 3,6 meter membuatnya gesit bila melakukan pencarian.
Selama ini kapal ini dipakai untuk riset-riset kelautan. Bila dinilai, kapal ini senilai 1,5 juta Euro atau 1,26 juta poundsterling atau setara Rp 23,6 miliar. Namun kabar terakhir belum diketahui apakah Abyss jadi ikut mencari atau tidak.
3. Autonomous Underwater Vehicle
|
Bluefin-21 ini beratnya 750 kg dengan panjang 4,93 meter. Dia dilengkapi sonar pemindai samping, profiler bawah air, multibeam echosounder, dan kamera digital. Robot ini juga dilengkapi dengan sistem navigasi yang akurat di bawah air. Bluefin-21 bisa menyelam hinga kedalaman 4.500 meter.
Bluefin Robotics dalam situsnya menambahkan bahwa Bluefin-21 digunakan untuk survei lepas pantai, pencarian dan penyelamatan, arkeologi dan eksplorasi, oseanografi, penanggulangan tambang dan pencarian artileri yang tidak meledak.
AUV lain yang rencananya akan membantu pencarian adalah kapal selam tak berawak Abyss. Pakar kelautan Jerman dari Helmholtz Oceanography Institute di Kiel dan mitranya dari AS Woods Hole Institute do Massachusetss berencana menerjunkan 3 kapal selam yang dinamakan Abyss. Helmholtz memiliki 1 kapal dan Woods Hole memiliki 2 kapal.
Peranti yang biasa disebut Autonomous Underwater Vehicle (AUV) ini dilengkapi sensor, kamera dan sistem sonar ultra sensitif, berbentuk torpedo dan dicat kuning untuk memudahkan identifikasi. Kapal ini bisa menyelam sampai kedalaman 6 ribu meter di bawah permukaan laut selama lebih dari 24 jam. Ukurannya kecil, sekitar 12 kaki atau sekitar 3,6 meter membuatnya gesit bila melakukan pencarian.
Selama ini kapal ini dipakai untuk riset-riset kelautan. Bila dinilai, kapal ini senilai 1,5 juta Euro atau 1,26 juta poundsterling atau setara Rp 23,6 miliar. Namun kabar terakhir belum diketahui apakah Abyss jadi ikut mencari atau tidak.
4. Remote Operator Vehicle
|
ROV digunakan untuk banyak hal di dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi.
ROV ini juga digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter. ROV yang digunakan untuk mengangkat AdamAir saat itu adalah jenis ROV Remora yang bisa menjelajah hingga kedalaman 6 ribu meter.
4. Remote Operator Vehicle
|
ROV digunakan untuk banyak hal di dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi.
ROV ini juga digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari kedalaman laut 2.000 meter. ROV yang digunakan untuk mengangkat AdamAir saat itu adalah jenis ROV Remora yang bisa menjelajah hingga kedalaman 6 ribu meter.
Halaman 2 dari 10