Saat Penjual Pasar Yotefa Bicara Poltik 2014

Saat Penjual Pasar Yotefa Bicara Poltik 2014

- detikNews
Sabtu, 05 Apr 2014 22:58 WIB
Saat Penjual Pasar Yotefa Bicara Poltik 2014
Foto: Ilustrasi/detikcom
Abepura - Pemilu 9 April tinggal menghitung hari. Lantas bagaimana sosok pemimpin idaman masyarakat Papua yang berdomisili di Abepura?

Sebagian besar warga Abepura yang beraktivitas di pasar Yotefa tahu tentang perhelatan politik 5 tahun tersebut. Mereka berjanji akan menggunakan hak pilihnya nanti.

Salah satunya adalah Lenci Wanataba, wanita berusia 39 tahun ini mengaku hanya mengenal partai namun tidak untuk calegnya. Ia berencana memilih Golkar yang memang sejak pemilu sebelumnya sudah menjadi pilihannya.

Sama halnya dengan Mama Sela. Warga asli Serui, Biak ini juga tak paham siapa saja caleg yang akan dipilihnya. Ia hanya tahu partai Gerindra dan sosok Prabowo.

"Kita pilih Gerindra saja," kata Sela sambil merapikan dagangan sayurnya di pasar Yotefa, Sabtu (5/4/2014).

Beberapa orang yang ditemui di pasar Yotefa lebih banyak ikut pemilu 9 April untuk memilih partai. Sebagian besar menyebut partai Hanura, Golkar Gerindra dan PDIP sebagai pilihan mereka.

Kurangnya informasi, sosialisasi dan pendekatan dari para caleg adalah alasan utama, mengapa mereka tak paham siapa yang akan mereka pilih. Lebih ekstrim lagi, ada yang nyeletuk akan memilih siapa yang memberi uang lebih banyak.

"Ya siapa yang hambur uang paling banyak, itu yang kita pilih," ujar penjual tersebut.

Berbeda dengan pemilihan presiden. Saat ditanya siapa capres yang akan dipilih, berbagai nama muncul dari mulut mereka. Mulai dari Prabowo, Joko Widodo hingga Wiranto mereka sebut pantas menjadi presiden.

"Kita mau pilih Prabowo. Apa yang mau dia bikin sudah jelas. Lagipula dia tegas," kata H Takwil, seorang pria asal Makassar namun sudah 10 tahun hidup di Abepura.

Menurutnya, Prabowo sosok yang bisa memberikan keamanan bagi para pendatang di tanah Papua. Hal ini juga dibenarkan oleh H Abdullah, seorang penjual sagu asal Makassar yang sudah 34 tahun tinggal di Jayapura. Seringnya konflik internal terjadi membuat mereka berharap sosok tegas dan keras untuk mengamankan bumi Papua.

Takwil mengatakan sebagai warga pendatang, ia kerap merasa tak aman dengan pola warga asli Papua yang kerap berkelahi atau membuat onar hanya karena masalah sepele.

Takwil berharap presiden nanti adalah orang yang tegas dan mampu memberi rasa aman bagi warga pendatang di Papua.

Berbeda dengan mereka yang dari wilayah luar Papua, Mama Rika yang merupakan warga asli Papua memilih Jokowi.

"Beliau sepertinya dekat dengan rakyat. Kita kan juga mau orang Papua kaya. Masa orang luar saja yang kaya," ujar wanita asal Serui, Biak.

Menurutnya, capres PDIP itu bisa membawa kehidupan masyarakat asli Papua ke taraf yang lebih baik. Mendapatkan pendidikan dan pendapatan yang memadai.

Berbeda pilihan dan asal daerah, namun baik warga pendatang maupun warga asli memiliki harapan yang sama untuk bumi Cendrawasih itu.

"Kami minta Papua jadi tempat yang nyaman dan aman untuk kami tinggali," ujar Mama Rika yang diiyakan oleh rekannya, Mama Betty.

(bil/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads