Pria berusia 40 tahun ini panik dan segera lari kembali ke rumahnya. Maman langsung meraih ponselnya lalu menuju ke sumber suara yang berjarak kurang lebih hanya 30 meter dari lokasinya semula. Dia terbelalak melihat tiga gerbong kereta api telah terserak di hadapannya. Maman lalu menyadari jika suara decitan keras yang didengarnya tadi ternyata berasal dari ketiga gerbong kereta yang anjlok.
Sontak Maman semakin panik. Dia pun menghubungi rekannya dan mengumpulkan beberapa orang kampung untuk melihat kondisi kereta KA Malabar yang menjuntai ke jurang sedalam 10 meter lebih. Sementara suara tangis dan jerit terus terdengar bersahut-sahutan di tengah gelap gulita.
"Tolonggg tolonggg," begitu jerit rintihan dari seorang perempuan dari dalam gerbong yang terdengar, seperti dituturkan Maman kepada detikcom, Sabtu (5/4/2014).
Banyak anak kecil di dalam kereta yang menangis dan mengeluh kesakitan akibat terbentur dinding kereta. Tak tinggal diam, Maman dan orang-orang kampung langsung memberi bantuan. Tak peduli gelap dan dinginnya malam saat itu. Maman lalu mendobrak pintu kereta yang terkunci.
Perlu waktu cukup lama bagi Maman untuk masuk ke dalam gerbong. Setelah berhasil masuk, Maman terkejut. Di bawah cahaya yang samar, Maman melihat kondisi para penumpang sangat mengenaskan. Maman dan beberapa penumpang yang masih mampu berdiri lalu berusaha memecahkan kaca jendela dengan alat apapun yang ditemui.
"Ada yang sedang gendong anak kecil nangis ada juga yang bapaknya merintih jalannya kesakitan. Sambil menunggu bantuan (ambulans) mereka saya bawa ke rumah warga dan madrasah sekitar untuk dipijat atau dikasih makanan. Pokoknya saya bantu sebisa saya," cerita Maman.
Orang kampung makin memadati lokasi kejadian. Ada yang ikut untuk membantu, menonton atau sekadar memotret momen dramatis kecelakaan meski dengan cahaya minim.
KA Malabar anjlok di KM 244 antara Stasiun Cirahayu dan Ciawi pada Jumat (4/4/2014) sekitar pukul 18.06 WIB. Kecelakaan terjadi karena tanah longsor setelah diguyur hujan. Selain 3 orang tewas, 35 orang mengalami luka ringan, 2 orang alami luka berat, dan sisanya sudah dievakuasi dengan selamat.
(rmd/rmd)