Pada Rabu (1/4) kemarin, Prabowo menerima pernyataan dukungan dari 300 guru besar dan cendekiawan. Prabowo pun meneken 'kontrak politik' dengan para guru besar itu. Setelah mendapatkan dukungan dari ratusan profesor itu, Prabowo kian percaya diri menghadapi Pilpres 2014.
"Saya hari ini mendapat suatu dorongan yang luar biasa yang saya tidak duga-duga. Ada sekian ratus guru besar berada di belakang saya. Guru besar adalah the best brain in the country. Doktor, Phd adalah yang paling pintar di suatu bangsa. Kalau para guru besar sudah tentukan suatu garis, biasanya negara itu akan ikut garis tersebut. Perubahan bangsa dipimpin kaum intelektual," kata Prabowo dalam acara yang digelar di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).
Ternyata Jokowi diam-diam juga menyiapkan tim pemikir. Bedanya, Jokowi tak mengumbar tim pemikirnya itu ke publik. Tim itu diberi nama tim 11, berisi orang-orang terbaik di berbagai bidang.
"Tugas kami memberi masukan Jokowi soal politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, keamanan, kesamaan gender, hubungan internasional dan hukum,β kata salah seorang anggota tim yang menolak disebutkan namanya kepada detikcom, Kamis (3/4/2014).
Tim 11 yang beranggotakan sejumlah praktisi dan akademisi ini seperti bekerja di balik layar dan tak mau terlalu disorot oleh media massa. "Kami ini kerja seperti hantu, jadi tak perlu disebut nama-namanya," kata sumber detikcom tersebut.
Lalu seperti apa sengitnya pertarungan ide dan gagasan think tank para capres ini?
(van/nrl)