KontraS: Tak Ada Parpol yang Serius Berkomitmen Tegakkan HAM

KontraS: Tak Ada Parpol yang Serius Berkomitmen Tegakkan HAM

- detikNews
Kamis, 03 Apr 2014 15:25 WIB
Haris Azhar
Jakarta - Komnas HAM menggelar diskusi tentang penegakan HAM mengundang 12 partai politik nasional, namun hanya 3 parpol yang hadir. Dalam kesempatan itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), menyebut tak ada parpol yang serius berkomitmen dalam penegakan HAM.

"Mereka (parpol) punya agenda HAM hampir normatif, tapi nggak punya ukuran apa yang jadi masalah. Semua hanya bicara normatif konsep dan cita-cita. Kalau soal itu kita sudah selesai," kata Koordinator KontraS Haris Azhar.

Hal itu disampaikan dalam diskusi bertema 'Peran Partai Politik dalam Pemenuhan, Perlindungan, dan Penegakkan HAM' di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakpus, Kamis (3/4/2014). Hadir parpol, kejaksaan, kepolisian, dan keluarga korban pelanggaran HAM.

"Saya tak pernah dengar ada parpol undang teman-teman (LSM) bidang HAM untuk diskusi. Menurut saya parpol-parpol ini makin konservatif mengandalkan transaksional saja," imbuhnya.

Haris menyinggung acara diskusi mendengarkan komitmen partai atas penegakan HAM hanya dihadiri NasDem, Golkar, dan PKPI. Parpol disebutnya tak berani mengusung isu HAM dalam Pemilu 2014.

"Korban-korban pelanggaran HAM, mereka yang berjuang tiap hari, sore ini mereka ke depan istana untuk ke-400 kalinya. Saya patut kecewa dengan acara ini, saya tambah kecewa yang datang 'pedagang' semua," ujarnya.

"Ini gambaran HAM saat ini. Tak punya marwah di negara," kritiknya.

Menurut Haris, orasi partai soal HAM tidak ada yang konkret menunjukkan upaya perlindungan dan penegakkan HAM yang akan dilakukan setelah DPR dan pemerintahan ke depan terbentuk.

"Kalau tadi bicara soal cita-cita (penegakan HAM), kita sudah paham. Semenjak Pak Bejo masuk penjara dan Bu Sumarih sejak anaknya ditembak. Mereka paham betul cita-cita negara ini," ujarnya.

"Tapi coba presentasikan HAM itu apa? Solusinya apa menurut aturan-aturan itu? Termasuk melihat Komnas HAM mau jadi apa ke depan. Kok kayaknya Komnas HAM nggak dilihat penting," tambah Haris.

Haris mengatakan, perjuangan HAM sudah dilakukan dengan berdarah-darah dan banyak cara, tapi saat para korban dan keluarga korban menuntut komitmen parpol tidak ada yang serius.

"Belum ada parpol yang punya komitmen serius, apalagi menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu," ucapnya.

(bal/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads