"Pernah dikirim 3 kali, tidak banyak paling ratusan ribu," ujar Nawawi kepada detikcom, Kamis (3/4/2014).
Nawawi mengatakan, Ratu pernah mengiriminya uang sejumlah Rp 200-500 ribu sebanyak 3 kali. Tidak hanya itu, jika ada kesempatan bertemu langsung, tersangka juga diberi uang oleh Ratu.
"Ya pas ketemu juga suka ngasih uang, nggak banyak," ucapnya.
Sejak saat itu, Nawawi terus berupaya meminta sejumlah uang kepada korban. Puncaknya, ia meminta uang kepada korban sebesar Rp 5 juta dengan alasan untuk membayar utang.
"Saya punya utang ke teman, jadi perlu uang," katanya.
Korban kemudian menyanggupinya, dengan syarat tersangka harus menemuinya terlebih dahulu di Parung, Bogor. Tersangka pun kemudian datang ke Bogor, pada Selasa (25/3) siang, diantar oleh tersangka Heri dengan menggunakan kereta api.
Setibanya di Stasiun Parung Panjang, keduanya dijemput oleh korban. Korban saat itu mengajak serta 3 orang teman kantornya. Kepada tiga temannya, korban memperkenalkan Nawawi dan Heri sebagai keponakannya dari Serang.
Dari stasiun, mereka kemudian bertolak ke satu tempat yang hanya berjarak 4 Km, untuk melayat anak dari teman kantor korban yang meninggal dunia. Nawawi saat itu memegang kemudi. Tidak lama setelah melayat, korban bersama dua tersangka lalu menurunkan 3 teman korban di daerah Bogor.
Setelah itu, tersangka bertanya kepada korban tujuan mereka selanjutnya. Korban kemudian mengajak tersangka ke Serang, Banten dengan maksud hendak mengantar tersangka kembali ke rumahnya di Serang.
Di tengah perjalanan menuju ke rumah tersangka, tepatnya di Kampung Kadeleman, Desa Ketos, Serang, Banten, tersangka kembali menanyakan uang yang dijanjikan korban. Namun, alangkah kecewanya tersangka saat itu karena korban tidak menepati janjinya. Tersangka dan korban pun beradu mulut.
Emosi tersangka memuncak ketika menanyakan maksud korban meminta menemuinya yang kemudian dijawab korban 'aku kangen saja', membuat tersangka merasa dipermainkan. Ia lalu menarik kerudung korban dan menjeratkannya ke leher korban.
"Saya kesal saja saat itu karena dia nggak memberi uang. Spontan saja," tutupnya.
Tersangka Heri yang saat itu tertidur di jok tengah mendengar suara teriakan korban hingga ia terbangun. Tersangka Nawawi yang tahu Heri terbangun lantas menyuruhnya untuk membantu memegang korban. Korban pun tewas seketika itu.
(mei/ndr)