Apakah kehadiran ini termasuk strategi Prabowo dalam rangka mencari dukungan dari kalangan Muhammadiyah, setelah mendapat dukungan dari kalangan purnawirawan dan akademisi?
"Negara ini harus mendengar suara dan perintah dari NU dan Muhammadiah, kalau NU dan Muhammadiah ini didengar maka negara ini akan aman dan sejahtera," kata Prabowo dalam pidatonya di kantor PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Prabowo pun berpesan pada tokoh Muhammadiyah agar memiliki peran untuk menyelamatkan bangsa.
"Para tokoh Muhammadiyah saya mohon turunlah dari gunung selamatkan bangsa ini, pilih lah pilihan anda, tapi apa tega kita melihat kondisi kita seperti ini, semua kekayaan diberikan kepada orang lain dan bukan untuk bangsa sendiri," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Ketika ditanya apakah kehadirannya sebagai pembicara merupakan strategi untuk merangkul tokoh Muhammadiyah, ia tak membantah atau pun membenarkan. Prabowo menegaskan bahwa semua unsur harus bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang makmur.
"Semua kelompok, institusi, semua di NKRI yang ingin Indonesia kuat, makmur, harus kerja sama, harus bersatu," tegasnya.
Selain Prabowo, acara Dialog Politik Nasional dengan tema 'Menyongsong Perubahan Kekuasaan Pada Pemilu 2014: Muhammadiyah Buktikan Iman dan Amanah untuk Indonesia Berkemajuan dan Bertarmabat' ini juga diisi oleh beberapa pembicara lain.
Mereka adalah Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, Capres Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Kehutan Zulkifli Hasan, pengamat politik Bachtiar Effendy dan Chusnul Mar'iah. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin telah membuka acara ini di pagi hari.
Peserta acara ini terdiri dari PW Muhammadiyah, Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ortom Muhammadiyah Tingkat Pusat, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah, BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah, politisi Muhammadiyah dan beberapa duta besar manca negara.
(van/van)